Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Uber membawa berkah bagi sejumlah orang. Menjelang IPO terbesar di Amerika Serikat (AS) sejak Alibaba di 2014, salah seorang pendiri dan mantan CEO Travis Kalanic gagal menemukan tempat yang didambakan di balkon Bursa Efek New York ketika perdagangan dimulai Jumat (10/5) lalu. Sebaliknya, CEO saat ini Dara Khosrowshahi yang telah memimpin setelah era Kalanic, meraih sejumlah keberhasilan.
Sejumlah tokoh meraup untung besar dari IPO Uber senilai US$ 8,1 miliar dari perusahaan dengan valuasi sekitar US$ 82 miliar. Harga saham Uber diperkirakan akan berada di kisaran US$ 45 per saham.
Travis Kalanick misalnya yang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$ 5,4 miliar pasca IPO Uber. Walau telah mengundurkan diri pada Juni 2017 lalu Kalanick tetap menjadi anggota dewan dan akan membawa bayaran terbesar di IPO Uber. Merujuk Forbes, dikombinasikan dengan penjualan sebelumnya, aset real estat, dan investasi di perusahaan barunya City Storage Systems, Forbes memperkirakan total kekayaannya mencapai US$ 5,4 miliar. Ia masih mengendalikan 6,7% saham di Uber dan setuju untuk menjual 3,7 juta saham di IPO. Artinya, Kalanick bakal menghasilkan uang sebanyak US$ 118 juta dari penjualan tersebut.
Kemudian Garret Camp, salah satu penggagas UberCab juga bakal kecipratan untung dari IPO Uber. Ia merupakan orang yang menjual perusahaan penghubung Web StumbleUpon yang menjadi asal usul pembentukan Uber. Walau tak pernah menghabiskan banyak waktu sebagai pemimpin formal di Uber, Camp telah menjadi anggota dewan.
Ia juga menjual porsi sahamnya di Uber lebih banyak daripada Kalanick yang tak pernah menjual saham sampai SoftBank berinvestasi di perusahaan akhir 2017 lalu.
Saat ini Camp menjalankan Expa, perusahaan rintisan miliknya yang bergerak di segala bidang mulai dari maskapai penerbangan pribadi hingga aplikasi mobile banking. Ia juga membangun kembali StumbleUpon dengan aplikasi sosial barunya bernama Mix.
Saat ini ia tercatat memiliki porsi saham di Uber sebanyak 4,6%. Camp berencana menjual 3,1 juta saham Uber di IPO, dengan nilai yang diperkirakan mencapai US$ 98 juta. Dus, estimasi kekayaan Garret Camp diproyeksi akan menembus US$ 4,1 miliar.
Lalu ada Ryan Graves, pemilik 1,9% saham Uber. Bila ditarik ke masa lalu, keterlibatannya di Uber bermula saat dia membagikan cuitan di twitter kepada Kalanick yang kala itu tengah menjadi manajer. Ia pun menjadi karyawan pertama di Uber dan menjadi CEO di tahun 2010.
Graves juga telah menjadi anggota dewan, dan menjabat sebagai SVP Global Operation di Uber hingga hengkang pada 2017. Saat ini, Ia tinggal di Hawaii bersama istri dan dua anaknya dan menjalankan bisnis di Salwater Investment.
Graves berencana menjual lebih dari 1,3 juta saham di IPO, dan akan menjaring cuan sebanyak US$ 41 juta dari transaksi tersebut. Kepemilikannya di Uber sejauh ini sudah menghasilkan kekayaan Graves dengan total mencapai US$ 1,5 miliar.
Lalu ada Dara Khosrowshahi yang walau masih jauh dari kata miliuner bakal menikmati untung dari IPO Uber. Dengan total kepemilikan 196.000 saham di Uber, ia berpotensi mendapatkan untung sebanyak US$ 1,7 juta melalui beberapa opsi investasi.
Beberapa perusahaan ventura dan investor juga akan mendapat keuntungan. Semisal Benchmark Capital investor paling pertama Uber yang memiliki saham senilai US$ 6,8 miliar di Uber, perusahaan ini juga mendapatkan kursi dewan yang diisi oleh Matt Cohler.
Lalu ada SoftBank Vision Fund, pemegang saham terbesar Uber yang memiliki total saham mencapai US$ 10 miliar atau setara 16% saham perusahaan sebelum IPO. SoftBank adalah investor baru di Uber yang sudah menghabiskan miliaran untuk membeli saham dan melakukan penawaran sekunder. Pada awalnya di tahun 2018 SoftBank menyuntikkan dana ke Uber dengan total sebesar US$ 1,25 miliar.
Perusahaan lain seperti Saudi Arabia wealth fund yang memiliki saham senilai US$ 3,3 miliar, perusahaan ventura Aplhabet milik Google Ventures memiliki US$ 3,2 miliar dan Chris Sacca Lowercase Capital yang juga memiliki saham hampir US$ 2 miliar.