Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada hari Kamis memperingatkan bahwa resesi global sesuatu yang hampir past terjadi dan segala upaya yang dilakukan setiap negara untuk mengatasi pandemik virus corona tidak akan dapat meredam kompleksitas krisis ini.
"Ini adalah momen yang menuntut tindakan kebijakan yang terkoordinasi, tegas, dan inovatif dari ekonomi terkemuka dunia," kata Guterres kepada wartawan melalui konferensi video seperti dilansir Reuters, Kamis (19/3).
Baca Juga: Rekor! Jumlah kematian akibat virus corona di Italia telah lampaui China
"Kami berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan aturan normal tidak lagi berlaku." Ia mengatakan, resesi global, hampir pasti terjadi.
Hal itu terlihat dimana, negara-negara terkaya di dunia menggelontorkan bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Negara-negara besar tersebut berupaya menopang ekonomi global yang mengalami tekanan pada hari Kamis ketika kasus-kasus virus corona terus meningkat di Eropa. Bahkan saat ini, Eropa menjadi pusat virus corona baru setelah pandemi tersebut memudar di China.
Baca Juga: Berlaku sejak hari ini: Pembatasan lalu lintas orang keluar masuk Indonesia
Sejauh ini telah ada hampir 219.000 infeksi dan lebih dari 8.900 kematian.
“Dunia kita menghadapi musuh bersama. Kami sedang berperang dengan virus, ”kata Guterres. "Saya menyerukan para pemimpin dunia untuk datang bersama dan menawarkan solusi yang mendesak dan terkoordinasi terhadap krisis global ini," ucapnya.
Guterres meminta setiap negara untuk meningkatkan biaya kesehatan dan membantu negara-negara yang kurang siap untuk mengatasi krisis, termasuk dengan mendukung upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Selain China, Kemenhub pastikan tak tutup penerbangan ke luar negeri
Dia mengatakan bahwa resesi ekonomi global tiba, likuiditas sistem keuangan harus dijamin dan bank harus menggunakan ketahanan mereka untuk mendukung custumer mereka.
“Para pemimpin G20 telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga dan ekonomi mereka sendiri dengan menghapus pembayaran bunga. Kita harus menerapkan logika yang sama untuk negara-negara yang paling rentan di desa global kita dan meringankan beban utangnya, ”katanya.