kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sekjen PBB: Intervensi asing dalam konflik Libya sudah berlebihan


Kamis, 09 Juli 2020 / 09:55 WIB
Sekjen PBB: Intervensi asing dalam konflik Libya sudah berlebihan
ILUSTRASI. PBB menilai campur tangan asing dalam konflik Libya sudah melebihi batas. (Photo: Goran Tomasevic/Reuters)


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TRIPOLI. Sekjen PBB, Antonio Gutteres memberikan peringatan tegas kepada para anggota dewan keamanan PBB terkait konflik berkepanjangan di Libya. Menurutnya, konflik di Libya telah memasuki fase baru dengan campur tangan pihak asing yang berlebihan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Keadaan di Libya mulai memasuki kekacauan sejak pasukan pemberontak, yang didukung NATO, berusaha menggulingkan kekuasaan Muammar Gaddafi pada tahun 2011 silam.

Negara kaya minyak ini mulai terpecah belah sejak tahun 2014. Ada pemerintahan Tripoli dan wilayah barat laut yang diakui internasional, dan pasukan pemberontak di wilayah Benghazi yang dipimpin Khalifa Haftar.

Baca Juga: Erdogan intip peluang investasi di balik konflik bersenjata di Libya

Menariknya, pasukan Haftar mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab, Mesir dan Rusia. Sementara pemerintah mendapat dukungan penuh dari Turki.

Banyaknya 'peserta' dalam konflik ini dianggap PBB sebagai sesuatu yang sudah melebihi batas. Setidaknya dalam sejarah konflik Libya yang pernah ada sebelumnya.

"Konflik ini memasuki babak baru dengan campur tangan asing mencapai tingkat yang belum pernah ada sebelumnya," ungkap Gutteres seperti dikutip dari Al Jazeera.

Termasuk, lanjutnya, adanya pengiriman sejumlah peralatan canggih dan jumlah tentara bayaran yang mulai terlibat dalam konflik.

Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×