kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sekjen PBB: Pandemi virus corona adalah penunggang kuda kiamat kelima


Rabu, 23 September 2020 / 13:51 WIB
Sekjen PBB: Pandemi virus corona adalah penunggang kuda kiamat kelima
ILUSTRASI. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara selama wawancara dengan Reuters di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 14 September 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

"Kita harus bergerak maju dengan kerendahan hati, menyadari bahwa virus mikroskopis telah membuat dunia bertekuk lutut," sebut dia.

Pada Januari lalu, Guterres mengatakan, dia menguraikan tentang "empat penunggang kuda kiamat", tantangan yang mengancam masa depan umat manusia.

Pertama, tingkat ketegangan geopolitik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, perubahan iklim. Ketiga, ketidakpercayaan global yang berkembang. Keempat, sisi gelap teknologi.

"Tapi, penunggang kuda kelima bersembunyi di bayang-bayang," kata Guterres. "Sejak Januari, pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, bergabung dengan empat penunggang kuda lainnya dan menambah kemarahan masing-masing".

Baca Juga: Trump: PBB harus minta pertanggungjawaban China atas pandemi virus corona

"Kita menghadapi krisis kesehatan yang sangat penting secara bersamaan, bencana ekonomi terbesar, dan kehilangan pekerjaan sejak Depresi Hebat, dan ancaman baru yang berbahaya terhadap hak asasi manusia," tegas dia.

Sekretaris Jenderal PBB menyerukan, untuk "mengalahkan lima penunggang kuda kiamat dan membangun dunia yang kita butuhkan: damai, inklusif, dan berkelanjutan."

Selanjutnya: Kian ngeri, kasus virus corona dunia melonjak hampir 2 juta dalam seminggu



TERBARU

[X]
×