Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PBB. Pandemi virus corona baru telah menjadi titik balik bagi umat manusia, sebanding dengan tahun 1945, ketika Perang Dunia II berakhir dan PBB berdiri, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan.
Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-75, Selasa (22/9), Guterres menyebut pandemi virus corona sebagai "penunggang kuda kiamat yang kelima".
"Kita menghadapi momen mendasar," kata Sekretaris Jenderal PBB seperti dikutip kantor berita TASS. "Pandemi ini adalah krisis yang tidak seperti yang pernah kami saksikan".
Guterres mengingatkan, "mereka yang membangun Perserikatan Bangsa-Bangsa 75 tahun lalu telah hidup melalui pandemi, depresi global, genosida, dan perang dunia".
Baca Juga: Jokowi minta semua negara dapat akses vaksin Covid-19 di PBB
"Mereka tahu, harga perselisihan dan nilai persatuan," ujarnya. "Mereka membentuk tanggapan visioner, yang diwujudkan dalam piagam pendiri kami, dengan orang-orang sebagai pusatnya".
"Hari ini, kita menghadapi momen 1945 kita sendiri," tambah dia.
Mengalahkan lima penunggang kuda kiamat
Menurut Guterres, konsekuensi dari pandemi akan terwujud "dalam berbagai bentuk berulang kali."
"Covid-19 bukan hanya peringatan, ini adalah gladi resik untuk menghadapi tantangan dunia yang akan datang," kata Guterres.
Baca Juga: 3 Rahasia China menumpas Covid-19 dengan cepat
"Kita harus bergerak maju dengan kerendahan hati, menyadari bahwa virus mikroskopis telah membuat dunia bertekuk lutut," sebut dia.
Pada Januari lalu, Guterres mengatakan, dia menguraikan tentang "empat penunggang kuda kiamat", tantangan yang mengancam masa depan umat manusia.
Pertama, tingkat ketegangan geopolitik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, perubahan iklim. Ketiga, ketidakpercayaan global yang berkembang. Keempat, sisi gelap teknologi.
"Tapi, penunggang kuda kelima bersembunyi di bayang-bayang," kata Guterres. "Sejak Januari, pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, bergabung dengan empat penunggang kuda lainnya dan menambah kemarahan masing-masing".
Baca Juga: Trump: PBB harus minta pertanggungjawaban China atas pandemi virus corona
"Kita menghadapi krisis kesehatan yang sangat penting secara bersamaan, bencana ekonomi terbesar, dan kehilangan pekerjaan sejak Depresi Hebat, dan ancaman baru yang berbahaya terhadap hak asasi manusia," tegas dia.
Sekretaris Jenderal PBB menyerukan, untuk "mengalahkan lima penunggang kuda kiamat dan membangun dunia yang kita butuhkan: damai, inklusif, dan berkelanjutan."