kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sekutu AS di Pasifik Melihat Kapal Selam Rusia di Laut China Selatan, Ada Apa?


Rabu, 04 Desember 2024 / 08:10 WIB
Sekutu AS di Pasifik Melihat Kapal Selam Rusia di Laut China Selatan, Ada Apa?
ILUSTRASI. Sekutu AS di wilayah Pasifik, Filipina, mengatakan telah melihat kapal selam Rusia di Laut China Selatan minggu lalu.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Rute alternatif melibatkan pelayaran mengelilingi kepulauan Filipina dan Indonesia atau memotong langsung Selat Taiwan," katanya.

Namun, pengamat Laut China Selatan lainnya mengatakan kehadiran kapal di perairan itu bisa jadi merupakan sebuah pesan.

Eduardo Araral, profesor madya di Universitas Nasional Singapura, mengatakan kepada The Strait Times bahwa kehadiran kapal selam Rusia di wilayah tersebut bisa jadi dimaksudkan sebagai sinyal bagi AS.

Araral mengatakan bahwa itu bisa jadi Rusia yang memberi tahu Amerika: "Jika Anda mengancam kami, kami bisa mengancam Anda kembali."

Ia menambahkan bahwa berita tentang kapal selam Rusia yang beroperasi di Laut China Selatan tidaklah mengejutkan, mengingat Rusia telah meningkatkan partisipasinya dalam latihan perang dengan sekutu-sekutunya di Pasifik.

Sari Arho Havrén, seorang rekan peneliti di Royal United Services Institute yang mengkhususkan diri dalam hubungan luar negeri Cina, berpendapat lain.

Tonton: China Kecam AS Terkait 2 Alasan Ini, Bersumpah Bakal Membalas

Ia mengatakan bahwa peningkatan kerja sama China-Rusia dimaksudkan untuk membuat sekutu dan mitra regional AS "semakin cemas."

"Tindakan-tindakan ini juga menunjukkan bagaimana China tidak akan sendirian jika terjadi krisis," tambahnya.

Rusia melakukan latihan militer gabungan dengan China di Laut China Selatan pada bulan Juli dan September.

Angkatan Bersenjata Filipina dan Angkatan Laut Filipina tidak menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Business Insider.




[X]
×