Sumber: DW.com | Editor: Ahmad Febrian
Lam menyampaikan bahwa ia sementara waktu tidak bisa melakukan perjalanan ke AS. Namun, ia menegaskan pihaknya akan terus mempromosikan Hong Kong ke kalangan bisnis AS.
Pemerintah AS menyodorkan persyaratan barang-barang produksi negara bekas koloni Inggris ini harus dilabeli sebagai produk buatan China, bukan buatan Hong Kong.
Lam menjelaskan bahwa China dan Hong Kong adalah anggota WTO yang berbeda. Pihaknya akan mengajukan laporan atas persyaratan AS ini kepada WTO atas nama Hong Kong.
Sebelumnya, Lam juga telah mengembalikan beasiswa kehormatan yang ia terima kepada Perguruan Tinggi Wolfson, di bawah naungan Universitas Cambridge, Inggris, sebagai protes terhadap negara-negara barat karena mengecam UU Kemanan Nasional yang baru.
Hubungan AS, terutama di masa Donald Trump ini dan Tiongkok memang semakin memburuk . Pemerintah AS kerap menjatuhkan sanksi terhadap China maupun Hong Kong, yang balik mengecam AS yang terang-terangan mencampuri urusan internal China.