kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semakin meluas, China mengonfirmasi kasus pertama varian baru virus vorona


Kamis, 31 Desember 2020 / 18:44 WIB
Semakin meluas, China mengonfirmasi kasus pertama varian baru virus vorona
ILUSTRASI. Pekerja pengiriman yang mengenakan masker wajah mengendarai skuter di depan distrik keuangan Lujiazui di Shanghai, setelah wabah penyakit virus corona (COVID-19), China 10 Juli 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China mengonfirmasi kasus pertama dari varian baru virus vorona yang baru-baru ini terdeteksi di Inggris, menambah daftar negara yang melaporkan infeksi tersebut.

Strain baru, yang menurut para ahli berpotensi menyebar lebih cepat dari varian aslinya, telah mendorong pembatasan perjalanan asal Inggris oleh lebih dari 50 negara termasuk China.

Pasien pertama di China dengan varian baru virus corona adalah seorang wanita berusia 23 tahun dari Shanghai yang tiba dari Inggris pada 14 Desember lalu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC).

Dia dirawat di rumahsakit pada saat kedatangan karena menunjukkan gejala ringan. 

"Pakar kesehatan melakukan pengurutan genetik dari sampel tesnya pada 24 Desember lantaran riwayat perjalanan dari Inggris dan kelainan dalam hasil tes asam nukleat," kata CDC, Kamis (31/12), seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Was-was tertular virus corona, ini 17 gejalanya yang tak umum

Pasien itu terjangkit virus corona yang berbeda dengan yang ditemukan di Shanghai atau Wuhan sebelumnya. Dan, pengujian lebih lanjut memastikan, varian itu adalah B117 telah menyebar di Inggris sejak Oktober.

Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak, CDC menambahkan.

China menangguhkan penerbangan langsung dari dan ke Inggris tanpa batas waktu pada 24 Desember lalu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, varian baru itu "mungkin hingga 70% lebih mudah menular dibanding versi aslinya".

Tetapi, sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan, infeksi dengan varian baru tersebut lebih cenderung menyebabkan kasus COVID-19 yang parah atau meningkatkan risiko kematian.

Selanjutnya: Yang pertama, China setujui vaksin corona Sinopharm untuk penggunaan masyarakat umum




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×