Reporter: Maria Nugu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pengembang asal Malaysia, Iskandar Waterfront Holdings Sdn BHd (IWH) menghidupkan kembali ambisinya untuk melakukan penawaran umum, setelah tertunda selama dua tahun.
Melansir dari Reuters, seorang sumber yang menjadi bagian dari kesepakatan tersebut mengungkapkan penawaran umum ini bertujuan mengumpulkan dana antara US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar di tahun depan.
Baca Juga: Komentar Trump dan RUU Uighur merusak prospek kesepakatan AS-China
IWH adalah bagian dari konsorsium yang membeli proyek transit Bandar Malaysia dari 1MDB.
Proyek besar di pinggiran pusat kota Kuala Lumpur ini awalnya diumumkan pada 2011, namun dibatalkan pada 2017 dan kembali dipulihkan pada tahun ini.
Seorang sumber yang menjadi bagian diskusi tersebut mengatakan IPO atau penawaran umum perdana bergantung pada kemajuan proyek tersebut.
"Bandara Malaysia belum dipertegas dan belum ditandatangani. Semua ini harus sesuai dengan rencana tersebut akan dilakukan," kata sumber tersebut.
Masih dari sumber yang sama mengatakan perusahaan telah memulai pembicaraan dengan dua bank untuk melakukan IPO yang ditargetkan pada 2020.
Baca Juga: Gelombang gagal bayar melanda pasar obligasi China, jumlahnya diramal tembus rekor
Sumber lainnya mengatakan, perusahaan bermaksud meningkatkan profilnya melalui IPO yang dianggap mampu mengembangkan perusahaan. "IWH akan memiliki reputasi nasional jika proyek Bandar Malaysia selesai," kata sumber tersebut.
IWH adalah anggota dari di balik konsorsium IWH-CREC, yang membeli 60% saham Bandar Malaysia pada 2015 senilai 7,41 miliar ringgit atau setara US$1,78 miliar, dan sisanya oleh dimiliki Kementerian Keuangan Malaysia.