Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON, D.C. Senat Amerika Serikat pada Minggu (9/11/2025) melangkah maju dalam upaya mengakhiri penutupan (shutdown) pemerintah federal yang telah berlangsung selama 40 hari, memengaruhi jutaan pegawai negeri, menunda bantuan pangan, dan menyebabkan kekacauan pada sektor penerbangan.
Dalam pemungutan suara prosedural, para senator menyetujui rancangan undang-undang yang sebelumnya telah disahkan oleh DPR. RUU tersebut akan diamendemen untuk mendanai pemerintahan hingga 30 Januari 2026, sekaligus mencakup tiga rancangan anggaran tahunan penuh.
Jika RUU yang telah direvisi itu lolos dari Senat, langkah berikutnya adalah persetujuan DPR dan penandatanganan oleh Presiden Donald Trump, sebuah proses yang diperkirakan memerlukan waktu beberapa hari.
Kesepakatan Buka Jalan bagi Perpanjangan Subsidi ACA
Sebagai bagian dari kesepakatan dengan sejumlah Demokrat moderat yang menolak mengikuti garis partai, Partai Republik setuju untuk menggelar pemungutan suara pada Desember mendatang terkait perpanjangan subsidi di bawah Affordable Care Act (ACA).
Baca Juga: Senat AS Siap Voting Akhiri Shutdown Pemerintah yang Capai 40 Hari
Subsidi tersebut, yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah membayar asuransi kesehatan swasta—akan berakhir pada akhir tahun ini dan telah menjadi prioritas utama Demokrat dalam perdebatan anggaran.
Pemungutan suara awal ini disetujui dengan perbandingan 60–40 suara, tepat pada batas minimum untuk mengatasi filibuster di Senat.
“Sepertinya kita sudah sangat dekat dengan berakhirnya penutupan ini,” kata Presiden Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih sebelum pemungutan suara dilakukan.
Perlindungan untuk Pegawai Federal
RUU tersebut juga mencakup larangan pemecatan pegawai federal hingga 30 Januari 2026, sebuah kemenangan bagi serikat pekerja pemerintah dan sekutu mereka. Kebijakan ini sekaligus menahan kampanye Trump untuk mengurangi jumlah birokrat federal, yang menjadi agenda besar dalam masa jabatan keduanya.
Data pemerintah mencatat sekitar 2,2 juta pegawai sipil federal di awal masa jabatan kedua Trump. Sedikitnya 300.000 pegawai diperkirakan akan keluar dari pemerintahan hingga akhir tahun akibat kebijakan pengurangan staf tersebut.
RUU itu juga menjamin pembayaran gaji tertunggak bagi semua pegawai federal, termasuk anggota militer, petugas perbatasan, dan pengendali lalu lintas udara.
Upaya Akhiri Shutdown
Senat akan kembali bersidang pada Senin (10/11/2025). Pemimpin mayoritas Senat John Thune berharap dapat mencapai kesepakatan bipartisan agar proses pengesahan bisa dipercepat. Tanpa kesepakatan itu, proses legislasi bisa memakan waktu hingga akhir pekan mendatang.
Baca Juga: Krisis Penerbangan AS Kian Parah: Ribuan Flight Batal Jelang Thanksgiving
“Ini pemungutan suara yang baik malam ini. Semoga besok kami bisa melangkah ke tahap berikutnya, tentu saja dengan kerja sama lintas partai,” ujar Thune.
Kesepakatan pada Minggu malam itu dikabarkan difasilitasi oleh senator Demokrat Maggie Hassan dan Jeanne Shaheen (keduanya dari New Hampshire), serta senator independen Angus King dari Maine.
“Selama lebih dari sebulan saya menegaskan bahwa prioritas saya adalah membuka kembali pemerintahan dan memperpanjang subsidi ACA. Ini adalah jalan terbaik untuk mencapai keduanya,” tulis Senator Shaheen di platform X.
Namun, Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer memilih menentang RUU tersebut. Beberapa anggota Demokrat di Kongres bahkan mengecam langkah tersebut.
“Senator Schumer sudah tidak efektif dan seharusnya diganti,” tulis Anggota DPR Ro Khanna di X.
“Jika Anda tidak bisa memperjuangkan rakyat agar premi asuransi mereka tidak melonjak, lalu apa yang Anda perjuangkan?” tambahnya.
Dampak Ekonomi dan Kekhawatiran Jelang Thanksgiving
Penutupan pemerintah selama 40 hari telah menunda program bantuan pangan, menutup taman nasional, serta mengganggu layanan penerbangan akibat kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara.
Baca Juga: 39 Hari Government Shutdown AS, Demokrat dan Republik Masih Ogah Mengalah
Senator Thom Tillis dari Partai Republik mengatakan bahwa meningkatnya tekanan ekonomi dan sosial telah memaksa Senat untuk mencari kompromi.
“Suhu politik mulai menurun, tekanan meningkat dari luar, dan akhirnya terlihat tanda-tanda kesepakatan,” ujarnya.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett memperingatkan bahwa jika penutupan berlanjut lebih lama, pertumbuhan ekonomi AS bisa negatif pada kuartal IV, terutama jika sektor penerbangan belum pulih menjelang liburan Thanksgiving pada 27 November.
Trump Desak Reformasi Subsidi ACA
Sementara itu, Trump kembali menegaskan keinginannya untuk mengganti subsidi ACA dengan pembayaran langsung kepada individu.
Melalui platform Truth Social, Trump menyebut subsidi tersebut sebagai “keuntungan besar bagi perusahaan asuransi dan bencana bagi rakyat Amerika,” sembari menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan kedua partai setelah pemerintah kembali beroperasi.
Baca Juga: Maskapai AS Hadapi Hari Pertama Pemangkasan 4% Penerbangan, Ada 700 Terdampak
Subsidi ACA yang diberlakukan sejak 2021 telah melipatgandakan jumlah peserta menjadi 24 juta orang, namun masa berlakunya akan berakhir tahun ini. Tanpa perpanjangan, premi asuransi kesehatan 2026 diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat secara rata-rata, menurut para ahli kesehatan.
Masa pendaftaran ACA sendiri masih berlangsung hingga 15 Januari 2026, memberikan waktu bagi Kongres untuk menyusun perpanjangan subsidi jika kesepakatan tercapai sebelum itu.













