kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Senat AS tolak saksi baru, Trump hampir pasti lolos dari pemakzulan


Sabtu, 01 Februari 2020 / 14:10 WIB
Senat AS tolak saksi baru, Trump hampir pasti lolos dari pemakzulan
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. REUTERS/Leah Millis TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

Hanya dua senator Republikan, Mitt Romney dan Susan Collins, yang memutuskan membelot dengan mendukung upaya pemanggilan saksi. 

Chuck Schumer, Pemimpin Minoritas Senat AS, seusai sidang menyatakan "tragedi besar" mereka tidak bisa mengupayakan bukti baru. "AS akan mengingat hari ini. Hari di mana Senat tidak menjalankan tanggung jawabnya, berbalik dari kebenaran, dan menggelar sidang memalukan ini," kecamnya. 

Sementara Ketua DPR AS Nancy Pelosi, sosok yang mengumumkan Trump dimakzulkan Desember lalu, menuding Republik sengaja membantu sang presiden menutupi perbuatannya. 

Baca Juga: Aktivitas manufaktur China stabil, harga emas terkoreksi

"Dia sudah dimakzulkan selamanya. Tidak ada pembebasan tanpa sidang. Tidak ada sidang tanpa saksi, bukti, dan dokumen," katanya dilansir AFP. 

Trump dimakzulkan setelah menahan bantuan militer Ukraina sebesar 391 juta dollar AS, sekitar Rp 5,3 triliun, agar bersedia menginvestigasi Joe Biden. Biden, yang merupakan wakil Presiden Barack Obama periode 2008 sampai 2017, merupakan calon penantangnya di Pilpres AS 2020. 

Demokrat berusaha memanggil Bolton setelah dalam buku terbarunya, dia mengklaim mendengar langsung Trump ingin bantuan itu dibekukan hingga Ukraina bersedia menyelidiki Biden. 

Baca Juga: Ekonomi AS diramal moderat, diproyeksi tak mencapai target 3%

Trump sudah menolak tudingan tersebut, dan menyebut sidang pemakzulan terhadap dirinya "hoaks" dan merupakan "upaya kudeta". Presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Uncle Sam" itu menjadi pemimpin ketiga yang dimakzulkan setelah Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998). (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senat AS Tolak Saksi Baru, Trump Hampir Pasti Lolos dari Pemakzulan"




TERBARU

[X]
×