Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang pria bernama Justin Sun, pengusaha cryptocurrency kelahiran Tiongkok, baru-baru ini menjadi berita utama setelah membeli sebuah pisang seharga £5 juta (rp 100 miliar).
Namun, yang lebih mencengangkan adalah ia memakan pisang tersebut, menjadikannya mungkin camilan termahal yang pernah dikonsumsi seseorang.
Asal Usul Pisang "COMEDIAN"
Mengutip ladbible.com, pisang tersebut awalnya dijual seharga 20p (Pence) oleh Shah Alam, seorang pedagang buah berusia 74 tahun di Manhattan, New York.
Baca Juga: China Dapat Rezeki Nomplok, Temukan Cadangan Emas Bernilai US$83.000.000.000
Alam mengelola kios buah sederhana di dekat rumah lelang terkenal Sotheby's, tempat ia menjual pisang dengan harga yang sangat terjangkau.
Sayangnya, Alam tidak mendapatkan bagian dari hasil lelang jutaan pound itu.
Pisang itu kemudian menjadi karya seni oleh seniman Italia, Maurizio Cattelan. Karya seni yang diberi nama "COMEDIAN"
ini berupa pisang yang direkatkan ke dinding dengan lakban. Meski sederhana, karya ini mendapat perhatian luar biasa, bahkan dilelang dengan harga fantastis.
Harga Pisang yang Mencapai Langit
Pada lelang sebelumnya, pisang serupa karya Cattelan terjual antara US$120.000 (£94.500) hingga US$150.000 (£118.000).
Baca Juga: Kontroversi Gaji Ariana Grande dan Cynthia Erivo di Film Wicked, Siapa Lebih Mahal?
Namun, untuk lelang kali ini, harga awal US$800.000 (£630.000) melonjak menjadi US$6,2 juta (sekitar £5 juta), menjadikannya salah satu karya seni kontemporer termahal.
Justin Sun membeli pisang ini dengan satu tujuan: memakannya.
Di sebuah hotel mewah di Hong Kong, di hadapan banyak reporter, Sun mengupas dan memakan pisang itu sambil menyatakan bahwa rasanya "jauh lebih enak daripada pisang lainnya."
Seni atau Sensasi?
Karya seni "COMEDIAN" memicu perdebatan besar tentang batasan seni. Banyak yang mempertanyakan apakah pisang yang direkatkan ke dinding bisa dianggap seni atau hanya lelucon mahal.
Namun, Cattelan menyatakan bahwa seni adalah tentang ide, bukan benda itu sendiri. Ketika pisang tersebut dimakan, galeri seni hanya mengganti pisang itu dengan yang baru, menegaskan bahwa nilai seni ada pada konsepnya, bukan objek fisiknya.
David Datuna, seorang seniman lain, pernah melakukan aksi serupa pada 2019 dengan memakan pisang "COMEDIAN" di Art Basel Miami. Galeri seni hanya memasang pisang baru untuk melanjutkan pameran.
Baca Juga: Salton Sea, California Bakal Jadi 'Arab Saudi' Pertambangan Lithium. Ini Sebabnya
Reaksi Shah Alam, Penjual Pisang
Ketika diberitahu bahwa salah satu pisang yang ia jual dilelang hingga £5 juta, Shah Alam menangis haru.
"Saya orang miskin. Saya tidak pernah memiliki uang sebanyak itu; saya bahkan tidak pernah melihat uang sebanyak itu," katanya.
Menanggapi ini, Cattelan berkata: "Reaksi pedagang pisang itu sangat menyentuh saya, menunjukkan bagaimana seni dapat menggugah perasaan secara mendalam dan tidak terduga. Namun, seni, secara hakikat, tidak menyelesaikan masalah — jika seni bisa melakukannya, maka itu politik."
Justin Sun, sebagai pembeli pisang tersebut, menyatakan ia terinspirasi oleh tangisan Alam. Ia berjanji akan membeli 100.000 pisang dari kios Shah Alam untuk membantu usahanya.