CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Serang balik China, Taiwan incar rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari udara


Senin, 19 April 2021 / 15:48 WIB
Serang balik China, Taiwan incar rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari udara
ILUSTRASI. Indigenous Defense Fighters (IDF) buatan dalam negeri ikut serta dalam latihan militer anti-pendaratan langsung Han Kuang, yang mensimulasikan invasi musuh, di Taichung, Taiwan 16 Juli 2020. REUTERS/Ann Wang.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Angkatan bersenjata Taiwan berada di tengah-tengah program modernisasi untuk menawarkan pencegah yang lebih efektif, termasuk kemampuan untuk menyerang balik pangkalan yang jauh dari pantai China jika terjadi konflik.

Secara tradisional, angkatan bersenjata Taiwan berkonsentrasi untuk mempertahankan pulau itu dari serangan China.

Namun, Presiden Tsai Ing-wen telah menekankan pentingnya mengembangkan alat pencegah "asimetris", menggunakan peralatan bergerak yang sulit ditemukan dan dihancurkan, serta mampu mencapai sasaran yang jauh dari Taiwan.

Amerika Serikat, pemasok senjata utama Taipei, sangat ingin menciptakan penyeimbang militer terhadap pasukan China, membangun upaya yang mereka kenal sebagai "Benteng Taiwan".

Selanjutnya: Taiwan laporkan serangan terbesar oleh angkatan udara China



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×