kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan Bom Mobil di Thailand Selatan, Satu Orang Dilaporkan Tewas


Selasa, 22 November 2022 / 15:33 WIB
Serangan Bom Mobil di Thailand Selatan, Satu Orang Dilaporkan Tewas
ILUSTRASI. Bom


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Sebuah bom mobil meledak di dalam kompleks polisi di Thailand Selatan pada Selasa (22/11). Dilaporkan satu orang tewas akibat serangan bom mobil tersebut.

"Itu adalah bom mobil. Kami masih membersihkan daerah itu dan jumlah korban luka bisa bertambah," kata Letnan Kolonel Niti Suksan, wakil komisaris polisi provinsi Narathiwat.

Pornprasit Jantra, direktur rumah sakit Narathiwat Rajanagarindra melaporkan, sedikitnya 29 orang dirawat di rumah sakit karena cedera, di antaranya petugas polisi dan warga sipil.

Baca Juga: Ekonomi Thailand Tumbuh 4,5% di Kuartal III-2022, Tercepat Dalam 1 Tahun

Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Gambar di media sosial menunjukkan asap hitam mengepul dari mobil yang terbakar di dalam kompleks bertingkat rendah dan polisi mengalihkan lalu lintas. Reuters tidak dapat memverifikasi gambar secara independen.

Provinsi-provinsi Thailand Selatan di sepanjang perbatasan dengan Malaysia dalam beberapa dekade muncul adanya pemberontakan. Pemerintah Thailand telah memerangi kelompok-kelompok bayangan yang mencari kemerdekaan untuk provinsi-provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim di Pattani, Yala, Narathiwat dan sebagian Songkhla.

Ledakan dan kebakaran melanda setidaknya 17 lokasi di Thailand Selatan pada Agustus, merupakan beberapa serangan terkoordinasi yang melukai tujuh orang.

Baca Juga: AS Akan Membantu Thailand Mengembangkan Reaktor Nuklir untuk Energi

Lebih dari 7.300 orang tewas dalam konflik itu sejak 2004, menurut kelompok Deep South Watch, yang memantau kekerasan tersebut. Pembicaraan damai yang dimulai pada tahun 2013 telah menghadapi gangguan berulang.




TERBARU

[X]
×