Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia kini menghadapi kekurangan pada beberapa jenis bahan bakar akibat serangan drone Ukraina yang menargetkan kilang minyak dan terminal ekspor.
Menurut pedagang dan retailer, serangan ini mengurangi kapasitas pengolahan minyak hingga hampir seperlima pada beberapa hari tertentu, sekaligus menekan ekspor dari pelabuhan utama.
Tujuan serangan Ukraina adalah untuk menurunkan pendapatan ekspor Rusia, memicu ketidakpuasan domestik, dan mendorong Kremlin untuk membuka pembicaraan perdamaian.
Kekurangan Bahan Bakar dan Dampaknya
Meskipun Rusia memiliki surplus diesel, produksi bensinnya hanya mencukupi permintaan domestik, sehingga penurunan kapasitas kilang dapat menimbulkan kekurangan bensin, terutama untuk jenis populer seperti Ai 92 dan Ai 95.
Baca Juga: Putin Tawarkan Perpanjangan Sementara Perjanjian Nuklir kepada Trump
Beberapa wilayah yang pertama kali merasakan kekurangan pada bulan Agustus adalah Kawasan Timur Jauh Rusia dan Krimea. Masalah serupa kemudian muncul di wilayah Volga, serta bagian selatan dan tengah Rusia.
Menurut Gleb Nikitin, gubernur wilayah Nizhni Novgorod di Volga, gangguan yang terjadi bersifat sementara dan terkait dengan rantai pasokan di wilayah yang lebih luas. Ia meyakinkan bahwa kondisi akan kembali normal dalam beberapa hari mendatang.
Tantangan bagi SPBU Independen
Kekurangan bahan bakar lebih dirasakan oleh SPBU milik swasta yang tidak tergabung dalam perusahaan minyak terintegrasi. Mereka mengalami kesulitan menyimpan stok bensin karena tingginya biaya pinjaman, yang mencapai 17%, serta penurunan produksi kilang.
Sebaliknya, SPBU milik perusahaan minyak besar masih beroperasi secara normal. Sekitar 40% volume SPBU di Rusia dimiliki oleh pihak independen.
Baca Juga: Putin Beri Sinyal Naikkan Pajak untuk Tutup Defisit Anggaran Rusia
Beberapa SPBU bahkan terpaksa menutup sementara karena kehabisan stok. Seorang pekerja SPBU di wilayah Belgorod Barat mengatakan, “SPBU di desa tetangga juga tutup, dan yang lain kehabisan bensin.”
Kondisi Ekonomi Rusia yang Tertekan
Meski ekonomi Rusia selama ini mampu bertahan dari berbagai sanksi Barat, saat ini mengalami perlambatan. Penutupan perusahaan dan kebangkrutan meningkat di beberapa sektor, termasuk batubara, sementara ekspor menurun.
Gangguan pasokan bahan bakar ini menjadi salah satu tanda bahwa tekanan dari serangan eksternal dan biaya domestik mulai memengaruhi kegiatan ekonomi di dalam negeri.