Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JALUR GAZA. Salah seorang sumber dari Palestina mengatakan, serangan udara Israel di wilayah mereka dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan 105 orang tewas.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, selain menewaskan ratusan orang, serangan udara Israel juga menyebabkan 750 orang lainnya luka-luka. Mayoritas di antara mereka adalah warga sipil. Pihak Israel sendiri mengklaim, serangan tersebut menyebabkan puluhan teroris tewas.
Jika dilihat, roket yang ditembakkan kelompok militan tidak terlalu efektif. Sebab, sebagian roket merupakan buatan sendiri. Selain itu, Israel menangani serangan roket tersebut dengan sistem pertahanan Iron Dome.
Israel menggunakan sistem Iron Dome hanya terhadap roket yang menuju daerah-daerah berpenduduk. Jika sebuah roket disinyalir menuju wilayah kosong, sistem itu tidak aktif.
Namun warga sipil menilai, roket tersebut ditujukan kepada mereka, bukan melemahkan pertahanan militer. Saat ini, mereka mulai terbiasa dengan ritual untuk mencari perlindungan dengan anak-anak mereka saat mendengar peringatan 15 detik sebelum roket datang. Mereka berharap pemerinta dapat menghentikan serangan tersebut.
Tapi Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Navi Pillay mengatakan ada "keraguan serius" apakah operasi militer Israel mematuhi hukum internasional yang melarang penargetan warga sipil.
"Kami menerima laporan yang sangat mengganggu di mana banyak warga sipil termasuk anak-anak menjadi korban karena serangan yang dilakukan di wilayah perumahan," kata Pillay.
Israel sendiri bersikeras bahwa pihaknya sudah menghindari korban dari warga sipil terutama anak-anak. Namun, mereka bilang, kelompok militan seringkali menempatkan aset-aset militer mereka di area perumahan.