Sumber: Jerusalem Post | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 20 rudal diluncurkan dari wilayah Iran menuju Israel pada hari Selasa (17 Juni 2025), memicu sirene peringatan di berbagai wilayah, termasuk Israel bagian utara, selatan, serta wilayah tengah, Yerusalem, dan Tepi Barat.
Menurut laporan media lokal, salah satu rudal dikabarkan mengenai wilayah Israel tengah secara langsung, namun otoritas setempat belum memberikan konfirmasi resmi atas insiden tersebut. Meski begitu, Kepolisian Israel menyatakan bahwa terdapat kerusakan properti di wilayah tersebut akibat serangan.
Petugas medis dari Magen David Adom (MDA) langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan darurat.
Baca Juga: Krisis Iran-Israel Memuncak! Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal
Tidak Ada Korban Jiwa Langsung, Beberapa Terluka Saat Berlindung
Dalam pernyataan resminya, MDA menyebutkan tidak ada korban luka langsung akibat hantaman rudal. Namun, sepuluh orang mengalami luka ringan saat berusaha mencari perlindungan dan sedang menjalani perawatan medis.
Sementara itu, satu orang korban cedera ringan dilaporkan datang sendiri ke Rumah Sakit Ichilov, bagian dari Pusat Medis Sourasky di Tel Aviv, menurut laporan media Maariv.
Sebuah rekaman video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan sebuah bus kosong yang sedang terparkir di depot bus mengalami kerusakan parah akibat serangan. Terlihat pula kepulan asap tebal membumbung dari lokasi kejadian.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Konflik Israel-Iran, AAUI Imbau Asuransi Umum Lakukan Langkah Ini
Komando Dalam Negeri IDF Minta Warga Berlindung
Komando Front Dalam Negeri dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) segera menginstruksikan warga untuk masuk ke ruang perlindungan dan tetap berada di dalamnya hingga pemberitahuan lebih lanjut. Beberapa jam kemudian, peringatan tersebut resmi dicabut.
Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan yang terus meningkat antara Iran dan Israel, di tengah konflik yang semakin meluas di kawasan Timur Tengah. Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran maupun Israel mengenai motif serangan terbaru ini, para analis menilai situasi dapat memburuk lebih lanjut jika tidak ada langkah diplomatik yang diambil.