Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
The Washington Post, mengutip sumber anonim yang mengetahui penyelidikan tersebut, menyebut tersangka sebagai Noah Green dan melaporkan bahwa salah satu sumbernya mengatakan Green beralamat di Virginia.
Polisi AS mengatakan, mereka tidak mengetahui sosok tersangka dan belum menentukan apa yang motif serangan tersebut.
“Jelas ini adalah seseorang yang secara aktif mencoba untuk menyerang siapa pun atau apa pun - kami tidak tahu sekarang,” kata Contee. "Apakah serangan itu terjadi pada penegak hukum, atau siapa pun, kami memiliki tanggung jawab untuk mengungkapnya dan kami akan melakukannya."
Lusinan mobil polisi, melaju menuju gedung putih berkubah yang ikonik itu, dan mengingatkan kejadian buruk pada 6 Januari. Pada saat itu, ribuan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu kompleks tersebut.
Baca Juga: Donald Trump menyatakan dirinya sebagai masa depan Partai Republik
Kejadian tersebut merupakan ancaman keamanan terburuk di Capitol sejak saat itu.
Melansir Reuters, agensi mata-mata AS memperingatkan pada pertengahan Maret tentang ancaman yang sedang berlangsung bahwa ekstremis brutal bermotif rasial, seperti supremasi kulit putih, akan melakukan serangan korban massal terhadap warga sipil. Sementara kelompok milisi menargetkan polisi dan personel serta gedung-gedung pemerintah.
Jalan menuju kompleks tersebut diblokir oleh mobil polisi atau petugas dan orang-orang di dalam Capitol diminta untuk menjauh dari jendela hampir sepanjang sore sebelum polisi mengumumkan bahwa penguncian telah dicabut.