kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sergio Mantegazza: Serahkan operasional ke anak (4


Jumat, 24 April 2015 / 15:06 WIB
Sergio Mantegazza: Serahkan operasional ke anak (4
ILUSTRASI. iPhone 14 Pro Max


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Segala daya dan upaya dikerahkan oleh Sergio Mantegazza untuk menyelamatkan salah satu lini bisnisnya, yaitu maskapai penerbangan berbiaya murah, Monarch Airlines. Salah satu upaya penyelamatan Monarch yang dinilai berani adalah kesepakatan seluruh staf maskapai untuk memotong gaji 30% agar maskapai murah tetap mengangkasa.

Karyawan Monarch bertekad untuk menyelamatkan perusahaan. Seluruh staf dan karyawan Monarch Airlines bahkan telah bersuara bulat mendukung pemotongan gaji sebesar 30%-96% dari pilot, pemotongan gaji hingga 90% dari awak kabin dan pemotongan 88% gaji para insinyur maskapai.

Namun, upaya pemangkasan gaji ini tak cukup untuk menyelamatkan Monarch di tengah penurunan dan persaingan industri penerbangan Eropa pada umumnya. Monarch Airlines terpaksa harus berpindah tangan pada 24 Oktober 2014 kepada Greybull Capital.

Kepemilikan keluarga Mantegazza di Monarch Airline harus berakhir setelah selama 46 tahun atau sejak 1968 mengembangkan bisnis penerbangan berbiaya murah. "Kami memiliki keberuntungan yang berlangsung lama dan keberuntungan ini berakhir," kata Fabio Mantegazza kepada Financial Times. Fabio adalah salah satu anak Sergio Mantegazza yang menjadi CEO Monarch.

Sergio yang mulai mengurangi aktivitas di perusahaan pun merasa lega dengan penjualan Monarch setelah perjuangan bertahun-tahun. Dana hasil penjualan saham Monarch ini hanya £ 75 juta. Masih jauh ketimbang total suntikan modal keluarga Mantegazza yang mencapai lebih dari £ 200 juta.

Menjual Monarch, Sergio tak lantas meninggalkan para karyawan yang sudah sangat loyal. Keluarga Mantegazza dan Albek yang merupakan rekanan di Monarch, memastikan bahwa 10% saham Monarch dimiliki oleh Dana Pensiun Karyawan Monarch.

Kini, Voyagers Group terdiri dari empat bisnis, yakni Globus, Cosmos, Monograms dan Avalon Waterways. Grup pariwisata ini memiliki lebih dari 5.000 pegawai. Secara total, Voyagers menangani hampir 10.000 perjalanan di 65 negara. Voyagers mencatat total pelanggan hingga 500.000 orang per tahun.

Voyagers yang kini masuk ke generasi ketiga masih mengembangkan sayap di enam benua. Sedangkan Sergio yang kini berusia 88 tahun menyerahkan operasional grup ke Fabio.

Tak hanya kehilangan Monarch, Sergio juga harus kehilangan salah satu putranya yaitu Paolo Mantegazza. Sebelum bergabung dengan bisnis keluarga, putra pertama Sergio ini telah bekerja untuk Bankers Trust di London dan di Credit Suisse, New York. Dalam kerajaan bisnis Mantegazza, Paolo dipercaya untuk menjalankan bisnis Grup Voyagers di Amerika Serikat.

Tragisnya, Paolo memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri tanpa sebab yang hingga kini tidak diketahui oleh keluarga pada tahun 2004 silam, kala usianya 34 tahun. Paolo meninggalkan seorang istri dua dua orang anak.

Sebagai miliarder, Sergio pun menyempatkan waktu untuk bersenang-senang. Dia terkenal sebagai pengusaha yang jarang muncul di media massa. Tapi, kegemarannya akan mainan mewah cukup terkenal. Sergio memiliki berbagai properti mewah di sekitar Danau Lugano. Di salah satu properti inilah kini Sergio dan istrinya tinggal.

Sergio pun memiliki portofolio besar di obligasi-obligasi berisiko rendah. Sergio pun punya kapal yacht bernama Lady Marina. Konon, Tina Turner pernah liburan di yacht ini. Koleksi dia yang lain adalah Mercedez Maybach seharga US$ 600.000.                     

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×