kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah 6 tahun, dua kapal induk AS kembali bersanding di Laut China Selatan


Rabu, 08 Juli 2020 / 23:55 WIB
Setelah 6 tahun, dua kapal induk AS kembali bersanding di Laut China Selatan


Sumber: CNN | Editor: S.S. Kurniawan

Ketika hubungan AS-China terus memburuk sepanjang tahun ini, Washington terus meningkatkan tempo operasinya di Laut China Selatan, mementaskan operasi Kebebasan Navigasi dekat dengan pulau-pulau yang dikuasai Tiongkok.

Selain itu, Angkatan Udara AS melakukan penerbangan yang melibatkan pesawat pembom. Kemudian, negeri uak Sam melakukan operasi Angkatan Laut bersama dengan mitra mereka, seperti Jepang dan Singapura.

Tetapi, pengiriman dua kapal induk, yang masing-masing membawa lebih dari 60 pesawat tempur, serta kapal penjelajah dan perusak berpeluru kendali, tampaknya merupakan pernyataan yang jelas bahwa Washington tidak akan menyerahkan pengaruh apa pun di kawasan itu ke Beijing.

Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?

"Nimitz dan Reagan membentuk pasukan tempur paling efektif dan lincah di dunia, mendukung komitmen AS untuk perjanjian pertahanan bersama dengan sekutu dan mitra regional, dan mempromosikan perdamaian dan kemakmuran di seluruh Info-Pasifik," sebut Angkatan Laut AS.

Sementara Beijing menyebut kehadiran AS di kawasan itu membuat ketidakstabilan. "Beberapa negara di luar kawasan itu sering melakukan perjalanan ribuan mil ke Laut China Selatan untuk terlibat dalam kegiatan militer skala besar, dan memamerkan kekuatan mereka, yang merupakan alasan mendasar yang memengaruhi stabilitas di Laut China Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti CNN lansir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×