Sumber: CNN | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Untuk pertama kalinya dalam enam tahun, dua kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berada di Laut China Selatan, unjuk kekuatan militer terbaru dari Washington di tengah ketegangan dengan China.
Kedua kapal induk AS itu tiba di kawasan itu pada Sabtu (4/7) pekan lalu, ketika China melakukan serangkaian latihan Angkatan Laut-nya di dekat pulau yang disengketakan dengan Vietnam dan Taiwan di Laut China Selatan.
Beroperasi dengan tajuk Nimitz Carrier Strike Force, kapal induk AS, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, melakukan beberapa latihan taktis di Laut China Selatan.
Baca Juga: Peneliti China sebut AS meluncurkan perang dingin terhadap Tiongkok
"Latihan yang dirancang untuk memaksimalkan kemampuan pertahanan udara, dan memperluas jangkauan serangan maritim jarak jauh presisi dari pesawat berbasis kapal induk," kata Angkatan Laut AS dalam pernyataan seperti dikutip CNN.
Ini adalah pertama kalinya dua kapal induk AS beroperasi bersama di Laut China Selatan sejak 2014 lalu, dan yang kedua sejak 2001 silam, menurut Letnan Kolonel Sean Brophy, juru bicara USS Ronald Reagan, seperti dilansir CNN.
"Upaya ini mendukung komitmen AS yang bertahan untuk membela hak semua negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," ujar Angkatan Laut AS.
Baca Juga: India dan Filipina siap lawan sikap agresif Tiongkok di Laut China Selatan
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga melakukan latihan selama lima hari di sekitar Kepulauan Paracel, yang Tiongkok sebut sebagai Xisha, sebuah kepulauan yang juga diklaim Vietnam dan Taiwan.
Pasukan tempur paling efektif dan lincah di dunia
Ketika hubungan AS-China terus memburuk sepanjang tahun ini, Washington terus meningkatkan tempo operasinya di Laut China Selatan, mementaskan operasi Kebebasan Navigasi dekat dengan pulau-pulau yang dikuasai Tiongkok.
Selain itu, Angkatan Udara AS melakukan penerbangan yang melibatkan pesawat pembom. Kemudian, negeri uak Sam melakukan operasi Angkatan Laut bersama dengan mitra mereka, seperti Jepang dan Singapura.
Tetapi, pengiriman dua kapal induk, yang masing-masing membawa lebih dari 60 pesawat tempur, serta kapal penjelajah dan perusak berpeluru kendali, tampaknya merupakan pernyataan yang jelas bahwa Washington tidak akan menyerahkan pengaruh apa pun di kawasan itu ke Beijing.
Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?
"Nimitz dan Reagan membentuk pasukan tempur paling efektif dan lincah di dunia, mendukung komitmen AS untuk perjanjian pertahanan bersama dengan sekutu dan mitra regional, dan mempromosikan perdamaian dan kemakmuran di seluruh Info-Pasifik," sebut Angkatan Laut AS.
Sementara Beijing menyebut kehadiran AS di kawasan itu membuat ketidakstabilan. "Beberapa negara di luar kawasan itu sering melakukan perjalanan ribuan mil ke Laut China Selatan untuk terlibat dalam kegiatan militer skala besar, dan memamerkan kekuatan mereka, yang merupakan alasan mendasar yang memengaruhi stabilitas di Laut China Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti CNN lansir.