kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Setelah Sentuh US$11.000 per Ton, Harga Tembaga Kembali Terkoreksi pada Jumat (10/10)


Jumat, 10 Oktober 2025 / 19:09 WIB
Setelah Sentuh US$11.000 per Ton, Harga Tembaga Kembali Terkoreksi pada Jumat (10/10)
ILUSTRASI. A shipment of copper is seen in the port of Valparaiso city, about 121 km (75 miles) northwest of Santiago, June 29, 2009. REUTERS/Eliseo Fernandez 


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga tembaga dunia terkoreksi pada perdagangan Jumat (10/10/2025) setelah sempat reli ke level tertinggi dalam 16 bulan.

Pelemahan ini terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung di tengah kekhawatiran pasokan yang ketat.

Mengutip Reuters, kontrak tiga bulan tembaga di London Metal Exchange (LME) melemah 0,7% ke level US$ 10.789,5 per ton pada pukul 09.59 GMT.

Sehari sebelumnya, harga sempat menembus US$ 11.000 per ton, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 11.104,5 yang dicapai pada Mei 2024.

Baca Juga: Trump, 79 Tahun, Jalani Pemeriksaan Kesehatan Kedua Tahun Ini

Kenaikan harga tembaga sebelumnya dipicu oleh gangguan pasokan dari dua produsen utama dunia. Freeport-McMoRan mengumumkan force majeure di tambang Grasberg, Indonesia pada akhir September.

Sementara Codelco di Chile melaporkan penurunan produksi sebesar 25% pada Agustus setelah insiden kecelakaan fatal di salah satu tambangnya.

Kondisi tersebut mempersempit selisih harga tunai LME terhadap kontrak tiga bulan menjadi US$ 20 per ton, level terkecil dalam tiga bulan terakhir, dari US$ 57 per ton pada bulan sebelumnya.

Namun, lemahnya permintaan global membatasi reli harga.

Baca Juga: Harga Tembaga Meroket, Industri Elektronik Siapkan Strategi Substitusi Bahan Baku

“Permintaan belum terlalu kuat untuk sebagian besar logam industri,” ujar analis BNP Paribas, David Wilson.

“Untuk memicu siklus kenaikan harga yang berkelanjutan, biasanya dibutuhkan narasi permintaan yang positif.”

Di China, sebagai konsumen logam terbesar dunia, stok tembaga di gudang Shanghai Futures Exchange (SHFE) tercatat naik 15% dibandingkan akhir September.

Sementara premi tembaga Yangshan, indikator permintaan impor tembaga China, stabil di US$ 49 per ton, level terendah sejak 19 Agustus.

Baca Juga: Transaksi Kripto Menurun pada September, Ada Apa?

Selain tembaga, harga logam industri lain turut bergerak bervariasi. Timbal turun tipis 0,1% ke US$ 2.028 per ton setelah sempat menyentuh level tertinggi tiga bulan.

Aluminium melemah 0,5% ke US$ 2.783,5, nikel turun 0,8% ke US$ 15.365, dan timah terkoreksi 0,7% ke US$ 36.760 per ton. Sementara seng (zinc) justru menguat 0,5% ke US$ 3.023,5 per ton.


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×