Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Pihak berwenang di Shanghai dan wilayah pesisir menangguhkan sekolah, kereta bawah tanah, dan kereta api saat Topan Chanthu mendekati daratan China setelah melanda Taiwan.
Badai, dengan kecepatan angin lebih dari 170 kilometer per jam telah diturunkan dari topan super menjadi topan kuat pada Minggu malam dan diperkirakan akan melemah secara bertahap, kata otoritas kota Shanghai dalam sebuah posting di akun WeChat resmi mereka.
Namun diperkirakan masih akan membawa angin kencang dan hujan lebat ke wilayah pesisir.
Provinsi Zhejiang dekat Shanghai menaikkan tanggap daruratnya ke tingkat tertinggi pada hari Minggu, menutup sekolah dan menangguhkan penerbangan dan layanan kereta api di beberapa kota, layanan berita resmi Xinhua melaporkan.
Baca Juga: Kemenlu China: China-Vietnam jangan memperbesar sengketa Laut China Selatan
Zhejiang juga mengeluarkan peringatan merah untuk banjir bandang di sembilan distrik. Pelabuhan Ningbo, pusat pengangkutan peti kemas terbesar kedua di China setelah Shanghai, telah menangguhkan operasinya sejak Minggu siang.
Di Shanghai, rumah bagi sekitar 26 juta orang, semua penerbangan di Bandara Internasional Pudong akan dibatalkan mulai pukul 11 pagi waktu setempat (0300 GMT), sementara penerbangan dari bandara Hongqiao yang lebih kecil di barat kota itu akan dibatalkan mulai pukul 3 sore.
Terminal pelabuhan di wilayah Shanghai menangguhkan layanan impor dan ekspor peti kemas mulai Senin hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kota itu juga menangguhkan layanan kereta bawah tanah di beberapa jalur yang melayani distrik selatan kota, dan mengatakan taman, tempat wisata luar ruangan, dan taman bermain akan ditutup pada Senin dan Selasa. Kelas juga akan ditangguhkan pada Senin sore dan Selasa.
Prakiraan resmi menyebutkan curah hujan 250-280 milimeter di beberapa daerah tenggara provinsi Jiangsu, Shanghai dan timur laut Zhejiang. Taiwan menurunkan topan Chanthu menjadi topan sedang pada hari Sabtu.