Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan besar Amerika Serikat memperingatkan bahwa shutdown parsial pemerintah federal dapat membebani sistem penerbangan nasional dan memperlambat jadwal penerbangan.
Hal ini terjadi karena pengendali lalu lintas udara dan petugas keamanan bandara tetap diwajibkan bekerja tanpa gaji, sementara sejumlah fungsi vital lainnya akan terhenti.
Kelompok dagang Airlines for America — yang mewakili United Airlines, Delta Air Lines, American Airlines, Southwest Airlines, dan lainnya — menyatakan bahwa jika pendanaan pemerintah berhenti, maka “sistem mungkin perlu diperlambat, mengurangi efisiensi, dan berdampak pada penumpang.”
Pelajaran dari Shutdown 2019
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Pada shutdown 2019 yang berlangsung selama 35 hari, tingkat absensi pengendali lalu lintas udara (ATC) dan petugas Transportation Security Administration (TSA) meningkat tajam karena mereka tidak menerima gaji.
Baca Juga: AS di Ambang Shutdown, Ribuan Pekerja Federal Terancam Dirumahkan
Akibatnya, waktu antrean di pos pemeriksaan keamanan bandara memanjang, dan FAA (Federal Aviation Administration) terpaksa memperlambat lalu lintas udara di New York. Tekanan publik saat itu mendorong Kongres untuk segera mengakhiri kebuntuan politik.
Shutdown diperkirakan dimulai pada Rabu jika Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan mengenai anggaran pemerintah. Pertemuan antara pimpinan Demokrat dengan Presiden Donald Trump pada Senin (29/9) berakhir tanpa kesepakatan.
Dampak Luas terhadap Keselamatan dan Modernisasi
Dalam surat terpisah, asosiasi maskapai, serikat pekerja penerbangan, pabrikan pesawat, serta operator bandara memperingatkan bahwa shutdown bisa menyebabkan:
-
Penangguhan rekrutmen dan pelatihan pengendali lalu lintas udara
-
Penundaan implementasi inisiatif keselamatan
-
Tertundanya pemeliharaan peralatan navigasi udara
-
Penangguhan uji kelayakan pilot dan inspeksi kelayakan terbang pesawat
-
Penundaan analisis laporan keselamatan sukarela
-
Tertundanya proyek modernisasi sistem kontrol lalu lintas udara senilai US$12,5 miliar
Selain itu, shutdown juga berpotensi memperlambat sertifikasi pesawat Boeing 737 MAX 7 yang masih menunggu persetujuan FAA.
Baca Juga: Trump Gelar Pertemuan dengan Pemimpin Kongres untuk Cegah Shutdown Pemerintah AS
Krisis Kekurangan Pengendali Lalu Lintas Udara
FAA saat ini mengalami kekurangan sekitar 3.800 pengendali lalu lintas udara dari target jumlah ideal. Kondisi ini memaksa banyak ATC bekerja dengan lembur wajib dan jadwal enam hari kerja per minggu.
Menurut National Air Traffic Controllers Association (NATCA), jika shutdown terjadi, ratusan taruna ATC di Akademi FAA, Oklahoma City, berisiko terkena furlough. Hal ini akan memperlambat alur pelatihan dan memperburuk krisis tenaga kerja ATC.