kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.684   -45,00   -0,27%
  • IDX 8.147   47,62   0,59%
  • KOMPAS100 1.126   2,81   0,25%
  • LQ45 805   2,56   0,32%
  • ISSI 283   1,12   0,40%
  • IDX30 423   1,84   0,44%
  • IDXHIDIV20 479   -1,03   -0,21%
  • IDX80 124   0,90   0,73%
  • IDXV30 134   0,26   0,20%
  • IDXQ30 132   -0,28   -0,21%

Trump Gelar Pertemuan dengan Pemimpin Kongres untuk Cegah Shutdown Pemerintah AS


Senin, 29 September 2025 / 12:16 WIB
Trump Gelar Pertemuan dengan Pemimpin Kongres untuk Cegah Shutdown Pemerintah AS
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres pada Senin (29/9). REUTERS/Annabelle Gordon


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres pada Senin (29/9), di tengah ancaman terjadinya shutdown pemerintahan jika tidak ada kesepakatan anggaran.

Pemerintah federal berisiko mengalami penutupan sebagian (partial shutdown) mulai Rabu tengah malam apabila anggota legislatif gagal meloloskan rancangan undang-undang pengeluaran (spending bill).

Kebuntuan di Senat

Kebuntuan ini muncul setelah Partai Demokrat di Senat menolak rancangan stopgap spending bill yang disusun oleh Partai Republik awal bulan ini. RUU tersebut sejatinya dimaksudkan untuk menjaga operasional pemerintahan hingga 21 November mendatang.

Baca Juga: AS di Ambang Shutdown, Trump Siap Negosiasi dengan Pimpinan Kongres

Partai Demokrat menuntut agar setiap rancangan anggaran mencakup ketentuan perluasan akses layanan kesehatan, termasuk membatalkan pemangkasan anggaran Medicaid yang sebelumnya disahkan dalam One Big Beautiful Bill Act versi Trump.

Sementara itu, Partai Republik menilai bahwa isu kesehatan sebaiknya dibahas terpisah dalam paket anggaran yang lebih komprehensif.

Konstelasi Politik di Senat

Saat ini, Partai Republik memegang 53 kursi dari 100 kursi di Senat. Namun, untuk meloloskan rancangan anggaran, dibutuhkan minimal 60 suara. Artinya, kompromi lintas partai menjadi syarat mutlak.

Dalam wawancara pada Minggu (28/9), John Thune, Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Republik, dan Chuck Schumer, Pemimpin Minoritas Senat dari Partai Demokrat, saling menyalahkan atas kebuntuan ini.

“Bola ada di tangan mereka. Ada rancangan undang-undang di meja Senat sekarang, kita bisa meloloskannya hari ini,” ujar Thune dalam program Meet the Press NBC News.

Baca Juga: Trump Dorong Kesepakatan Damai Gaza, Hamas Kehilangan Kontak dengan 2 Sandera

Di sisi lain, Schumer menyebut pertemuan dengan Trump dan Republikan hanyalah langkah awal.

“Kita butuh negosiasi serius. Kalau presiden hanya marah-marah dan mengulang keluhannya, kita tidak akan sampai ke mana-mana,” kata Schumer.

Pertemuan ini berlangsung setelah pekan lalu Trump membatalkan jadwal dengan Schumer dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries. Trump menilai tuntutan Demokrat sebagai “tidak serius dan konyol”.

Dampak Potensial Shutdown

Jika kesepakatan tidak tercapai hingga tenggat waktu, jutaan pegawai federal akan terdampak. Mereka tidak akan menerima gaji selama periode shutdown, meski nantinya berhak mendapatkan pembayaran kembali (backpay). Pegawai yang tidak berstatus esensial juga akan dikenakan cuti tanpa upah (furlough).

Sejak 1980, tercatat 14 kali shutdown terjadi di AS menurut Bipartisan Policy Center. Sebagian besar hanya berlangsung beberapa hari. Namun, shutdown terpanjang dalam sejarah—antara 2018 hingga 2019—berlangsung selama 34 hari.

Selanjutnya: Serbu Salmon Favorit Anda di Promo Ichiban Sushi Salmon Series Party Serba Rp 29.000

Menarik Dibaca: Serbu Salmon Favorit Anda di Promo Ichiban Sushi Salmon Series Party Serba Rp 29.000




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×