Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Trump Organization kembali memperluas lini bisnisnya. Kali ini, mereka masuk ke pasar telekomunikasi dengan meluncurkan layanan seluler baru dan perangkat ponsel pintar seharga US$499 (sekitar Rp8 juta), bernama Trump Mobile.
Peluncuran ini diumumkan langsung oleh Donald Trump Jr. pada Senin (16/6) di Trump Tower, New York.
Baca Juga: Trump Desak Perluasan Deportasi Imigran Ilegal di AS, Sasar Kota Besar
Ia menyebut layanan ini menyasar konsumen konservatif yang ingin alternatif dari penyedia layanan telekomunikasi besar di Amerika Serikat.
Trump Mobile akan menawarkan ponsel buatan Amerika Serikat (AS), dengan layanan pelanggan (call center) yang juga berbasis di dalam negeri.
Perangkat ini akan tersedia mulai September 2025, dengan paket berlangganan US$47,45 per bulan.
“Kami akan memperkenalkan paket lengkap, termasuk layanan telemedisin, bantuan darurat mobil, dan SMS tanpa batas ke lebih dari 100 negara dalam satu tarif bulanan,” ungkap Trump Jr.
Baca Juga: Trump Pertimbangkan Tambahan 36 Negara dalam Larangan Perjalanan, Cek Daftarnya
Perluasan Bisnis Trump
Trump Organization selama ini dikenal sebagai kerajaan bisnis yang berfokus pada properti, hotel mewah, dan lapangan golf.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka mulai merambah sektor digital, media konservatif, hingga mata uang kripto.
Langkah ini memperkuat positioning brand Trump di kalangan pemilih dan konsumen loyalis. Layanan baru ini dikelola oleh DTTM Operations, entitas yang mengelola merek dagang milik Presiden Donald Trump.
DTTM juga telah mengajukan permohonan merek dagang baru ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) untuk penggunaan nama “Trump” dan istilah “T1” pada berbagai layanan dan produk telekomunikasi, mulai dari ponsel, aksesori, hingga kemungkinan gerai ritel.
Baca Juga: Gurita Bisnis Trump: Dari Token Kripto hingga Mar-a-Lago
Pasar Ketat, Tantangan Berat
Industri ponsel pintar AS merupakan salah satu yang paling kompetitif di dunia. Raksasa global seperti Apple dan Samsung mendominasi dengan pangsa pasar sangat besar.
Setiap tahunnya, lebih dari 60 juta smartphone dibeli konsumen AS. Namun, hampir seluruh perangkat tersebut diproduksi di luar negeri terutama di China, Korea Selatan, India, dan Vietnam.
Infrastruktur produksi ponsel dalam negeri sangat minim karena tingginya biaya tenaga kerja dan kompleksitas rantai pasok.
Dari sisi layanan seluler, pasar AS dikuasai tiga operator utama Verizon, AT&T, dan T-Mobile yang mengendalikan lebih dari 95% pangsa pasar.
Ketiganya mengoperasikan infrastruktur besar dan menawarkan bundling layanan ke puluhan juta pelanggan.