kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

AS di Ambang Shutdown, Trump Siap Negosiasi dengan Pimpinan Kongres


Minggu, 28 September 2025 / 11:56 WIB
AS di Ambang Shutdown, Trump Siap Negosiasi dengan Pimpinan Kongres
ILUSTRASI. Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Partai Demokrat dan Partai Republik pada Senin (29/9) untuk membahas pendanaan pemerintah. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Partai Demokrat dan Partai Republik di Kongres pada Senin (29/9/2025) untuk membahas pendanaan pemerintah.

Pertemuan ini berlangsung menjelang tenggat waktu 30 September, yang akan menentukan apakah pemerintah federal tetap beroperasi atau menghadapi penutupan (government shutdown).

Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi agenda tersebut pada Sabtu (27/9/2025). Sebelumnya, Trump sempat membatalkan pertemuan dengan dua tokoh Demokrat terkemuka, yakni Ketua Fraksi Demokrat di DPR Hakeem Jeffries dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.

Baca Juga: Gedung Putih Siapkan Rencana PHK Massal Jelang Shutdown Pemerintah AS

Namun, Jeffries dan Schumer akhirnya mengeluarkan pernyataan bersama pada Sabtu malam, menegaskan komitmen mereka:

“Kami teguh dalam tekad untuk menghindari penutupan pemerintahan,” ujar keduanya.

Ancaman Shutdown ke-15 Sejak 1981

Pemerintah federal AS kini berada di ambang shutdown parsial ke-15 sejak 1981. Hal ini terjadi karena Kongres belum mencapai kesepakatan mengenai pendanaan diskresioner untuk tahun fiskal baru, yang mencakup sekitar seperempat dari total anggaran US$7 triliun.

Pada 19 September, DPR yang dikuasai Partai Republik meloloskan rancangan undang-undang darurat (stopgap bill) untuk mendanai pemerintah hingga 21 November. Namun, rancangan tersebut gagal melaju di Senat karena membutuhkan dukungan 60 suara.

Baca Juga: Shutdown AS Semakin Dekat, Ketidakpastian Mengguncang Pekerja Federal dan Ekonomi

Perdebatan di Senat: Kesehatan Jadi Isu Utama

Partai Demokrat di Senat menolak rancangan undang-undang tersebut. Mereka menuntut agar setiap legislasi yang dibahas mencabut pemotongan anggaran program kesehatan yang baru-baru ini diberlakukan.

Secara politik, Partai Republik saat ini menguasai 53 kursi di Senat, sementara Demokrat memegang 47 kursi. Di DPR, Partai Republik juga memiliki keunggulan tipis dengan 219 kursi dibanding Demokrat yang menguasai 213 kursi.

Selanjutnya: Muhaimin Minta Dapur MBG Penyebab Keracunan Berhenti Beroperasi

Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien




TERBARU

[X]
×