kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Siap-siap! Starbucks Akan Pangkas 30% Menu untuk Sederhanakan Layanan


Sabtu, 01 Februari 2025 / 21:59 WIB
Siap-siap! Starbucks Akan Pangkas 30% Menu untuk Sederhanakan Layanan
ILUSTRASI. Logo perusahaan terlihat di kedai kopi Starbucks di Zurich, Swiss, 27 Oktober 2016. Starbucks berencana memangkas sekitar 30% dari menu makanan dan minumannya sebagai bagian dari strategi "Kembali ke Starbucks".


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Starbucks berencana memangkas sekitar 30% dari menu makanan dan minumannya sebagai bagian dari strategi "Kembali ke Starbucks" yang diusung CEO Brian Niccol. 

Langkah ini bertujuan menyederhanakan menu yang dinilai terlalu rumit serta mengurangi minuman dengan kustomisasi berlebihan.

Dalam laporan laba kuartal pertama yang dirilis Selasa (30/1), Niccol mengonfirmasi bahwa sejumlah item menu akan dihapus pada akhir tahun fiskal September 2025. 

Baca Juga: Starbucks Akan PHK Karyawan Sebagai Bagian dari Upaya Pemulihan Bisnis

Meski belum merinci produk yang akan dihilangkan, ia sebelumnya menyatakan bahwa menu yang terlalu kompleks kemungkinan besar akan menjadi target utama.

"Kami perlu mengurangi elemen yang membingungkan dalam menu makanan dan minuman. Hal ini akan membuka peluang inovasi yang lebih baik, lebih disukai pelanggan, serta memberi barista kesempatan menunjukkan keahlian mereka dan berinteraksi lebih baik dengan pelanggan," ujar Niccol kepada Fortune.

Ketika ditanya tentang kemungkinan membedakan menu pagi dan sore, Niccol tidak menutup kemungkinan tersebut. Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi menu dalam 18 bulan ke depan untuk mempermudah kustomisasi dan pilihan tambahan bagi pelanggan.

Baca Juga: Mulai 27 Januari, Starbucks Larang Penggunaan Fasilitas di Gerainya Tanpa Membeli

Pada laporan keuangan terbaru, Starbucks mencatat penurunan penjualan sebesar 4% di Amerika Utara dan AS. Namun, Niccol menyebut adanya peningkatan lalu lintas pelanggan non-anggota Starbucks Rewards dan daya tarik harga susu non-susu bagi pelanggan lama.

Selain perubahan menu, Starbucks juga mengembalikan bilah bumbu untuk susu dan gula yang sempat dihapus saat pandemi. 

Perusahaan juga memperkenalkan kembali cangkir keramik serta pesan tulisan tangan pada cangkir kopi untuk menciptakan suasana kedai kopi yang lebih personal dan komunitas.

Baca Juga: Starbucks Terapkan Aturan Baru, Toilet Cafe Hanya untuk Pelanggan yang Membeli

"Masih banyak yang harus kami lakukan untuk mengembalikan Starbucks ke jalur yang diharapkan. Namun, jika kami berhasil, perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih kuat untuk pertumbuhan masa depan," tutup Niccol.

Selanjutnya: Perombakan Besar! Menkomdigi Rotasi 80% Pimpinan Tinggi Pratama Kemkomdigi

Menarik Dibaca: Jangan Pakai Tisu Basah, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Berhubungan Seks



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×