Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Starbucks akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan sebagai bagian dari strategi pemulihan bisnisnya.
CEO Starbucks, Brian Niccol, mengungkapkan pada hari Jumat bahwa rincian pemangkasan tersebut akan diumumkan pada awal Maret.
Namun, langkah ini tidak akan berdampak pada tim operasional di toko-toko perusahaan maupun pada investasi yang telah dilakukan untuk mendukung jam operasional toko.
Niccol, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Chipotle Mexican Grill, baru empat bulan memimpin Starbucks.
Baca Juga: Meta PHK Karyawan di WhatsApp dan Instagram, Berapa Jumlahnya?
Dalam masa jabatannya, ia telah menetapkan berbagai langkah strategis untuk memperkuat bisnis perusahaan yang sedang menghadapi tantangan berupa meningkatnya persaingan dan menurunnya permintaan di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Struktur dan ukuran organisasi kami saat ini dapat memperlambat kinerja, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil, dan peran yang lebih berfokus pada koordinasi daripada eksekusi," ujar Niccol.
Ia menyatakan akan meninjau ulang peran, struktur, dan ukuran tim pendukung secara global.
Starbucks sebelumnya telah menangguhkan proyeksi keuangan untuk tahun fiskal 2025 pada bulan Oktober.
Baca Juga: Permintaan Melemah, Swiss Steel PHK Karyawan
Perusahaan juga merencanakan pembaruan sejumlah lokasi di Amerika Serikat, termasuk menyediakan tempat duduk yang lebih nyaman, penggunaan cangkir keramik, serta bar bumbu kopi, dengan tujuan mengurangi waktu tunggu pelanggan menjadi kurang dari empat menit.
Selain itu, pada hari Kamis, Mellody Hobson, direktur independen utama dalam jajaran direksi Starbucks, mengumumkan akan pensiun setelah hampir dua dekade bekerja di perusahaan tersebut.