kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Siapa Korban Perbankan AS Selanjutnya?


Selasa, 25 November 2008 / 13:18 WIB


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Adanya aksi penyelamatan Pemerintah Amerika Serikat (AS)  terhadap Citigroup Inc memberikan angin sejuk kepada investor. Meski demikian, saat ini, banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kondisi perbankan AS lainnya. Termasuk di dalamnya Bank of America Corp (BoA).

Asal tahu saja, BoA merupakan bank terbesar ketiga di AS dari segi aset. Saat ini, BoA disinyalir memiliki kredit perumahan bermasalah terkait dengan subprime mortgage yang menyebabkan hancurnya sektor perumahan di Negeri Paman Sam itu.

Pasalnya, bank yang berbasis di North Carolina ini belakangan semakin menancapkan kukunya di sektor perumahan dengan mengakuisisi Countrywide Financial Corp dan membeli Merrill Lynch & Co.

Itu artinya, jika kerugian yang dialami akibat kredit perumahan bermasalah dan utang lainnya semakin menumpuk, BoA bakal menghadapi anjloknya rasio Tier-1 capital ke level terendah. 

“Saya memprediksi bakal ada beberapa bank yang tengah berupaya bertahan dan bank yang membutuhkan bantuan. Jika melihat dari harga saham di pasar bursa, sepertinya BoA merupakan korban selanjutnya,” papar Michael Farr, president of investment management company Farr, Miller & Washington.

Asal tahu saja, sebelum terjadi rally hari Senin kemarin, saham BoA sudah tergerus 52% pada bulan November. Hal ini menjadikan BoA sebagai bank dengan penurunan saham terbesar setelah Citigroup di KBW Banks index.  

Para analis yang tergabung dalam CreditSights memprediksi, pada saat pasar properti komersial dan perumahan mengalami keanjlokan melebihi prediksi perbankan, BoA akan memiliki rasio Tier-1 capital sebesar 7,15%.

Padahal, ada ketentuan, sebuah bank yang memiliki modal baik harus berada pada level 6. Nah, angka rasio yang mendekati atau berada di bawah angka 7 akan membuat investor khawatir.

Mengenai hal ini, BoA menolak memberikan komentar.

Lembaga penelitian CreditSight juga mengkhawatirkan nasib Wells Fargo & Co yang diprediksi akan memiliki rasio Tier-1 capital sebesar 6,98%.

Dengan asumsi yang sama dan sebelum Pemerintah AS melakukan investasi, rasio Tier-1 capital Citigroup berada pada posisi 8,64%.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×