Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin adalah salah satu aset digital paling terkenal dan banyak diminati di seluruh dunia.
Namun, kepemilikannya tersebar luas dan mencakup berbagai jenis pemegang, mulai dari individu anonim hingga perusahaan besar dan bahkan pemerintah.
Lantas, siapa saja pemilik terbesar Bitcoin, bagaimana mereka memperoleh aset ini, dan dampak dari kepemilikan mereka terhadap pasar?
Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham Apple dalam Jumlah Besar, Strategi atau Manuver Pajak?
Kepemilikan Bitcoin: Gambaran Umum
Meskipun Bitcoin tidak dimiliki atau dikendalikan oleh satu entitas, kepemilikan Bitcoin tersebar di berbagai kalangan.
Mengutip river.com, pemilik terbesar Bitcoin meliputi:
- Satoshi Nakamoto – Pencipta Bitcoin yang anonim dan diyakini memiliki jumlah Bitcoin terbesar.
- Perusahaan Publik – Sejumlah perusahaan besar, seperti MicroStrategy dan Tesla, memiliki simpanan Bitcoin yang signifikan.
- Perusahaan Swasta – Beberapa perusahaan swasta besar juga memiliki Bitcoin dalam jumlah besar.
- Lembaga Investasi – Lembaga seperti Grayscale Bitcoin Trust memiliki eksposur besar terhadap Bitcoin.
- Pemerintah – Beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan El Salvador, memegang Bitcoin melalui penyitaan atau pembelian strategis.
1. Satoshi Nakamoto: Pemilik Bitcoin Terbesar yang Misterius
Satoshi Nakamoto adalah sosok misterius di balik penciptaan Bitcoin. Dengan menggunakan nama samaran, ia meluncurkan Bitcoin pada 2009 dan diyakini memiliki sekitar 968.452 BTC, yang tersebar di sekitar 20.000 alamat.
Hingga saat ini, Bitcoin milik Satoshi diperkirakan bernilai lebih dari US$70 miliar, menjadikannya pemegang terbesar Bitcoin. Yang menarik, Bitcoin tersebut belum pernah digunakan atau dijual, meninggalkan spekulasi mengenai keberadaannya dan motif di balik akumulasi besar ini.
Baca Juga: 4 Aset untuk Mendapatkan Penghasilan Pasif Terbaik ala Robert Kiyosaki
2. Perusahaan Publik Pemegang Bitcoin Terbesar
Perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Michael Saylor, MicroStrategy, adalah pemegang terbesar Bitcoin di antara perusahaan publik.
Saat ini, perusahaan ini memiliki sekitar 252.220 BTC, yang merupakan sekitar 1,20% dari total suplai Bitcoin.
Saylor mengambil pendekatan unik dengan mendanai pembelian Bitcoin melalui penerbitan utang, berharap nilai Bitcoin akan terus meningkat seiring waktu.
Tesla, perusahaan kendaraan listrik terkenal, juga memiliki Bitcoin sebagai bagian dari strategi diversifikasi asetnya.
Saat ini, Tesla memiliki sekitar 11.509 BTC, menjadikannya salah satu dari beberapa perusahaan besar yang berinvestasi dalam Bitcoin untuk melindungi nilai aset perusahaan dari inflasi.
3. Perusahaan Swasta dengan Simpanan Bitcoin Terbesar
Sebagai bursa Bitcoin yang dulu terbesar di dunia, Mt. Gox menyimpan sekitar 141.686 BTC sebelum terjadi kebangkrutan akibat serangan siber.
Bitcoin ini saat ini disimpan sebagai aset yang akan dikembalikan kepada kreditur dalam proses yang sedang berlangsung.
Block.one, perusahaan di balik blockchain EOS, diketahui memiliki sekitar 164.000 BTC. Block.one memanfaatkan Bitcoin sebagai bagian dari portofolio perusahaan yang berfokus pada teknologi blockchain dan investasi aset kripto.
Baca Juga: Peluang Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat Tiba-tiba Terjun Bebas
4. Lembaga Investasi dan Eksposur Tidak Langsung Terhadap Bitcoin
Grayscale Bitcoin Trust adalah lembaga investasi terbesar yang memfokuskan eksposurnya pada Bitcoin, dengan kepemilikan lebih dari 347.767 BTC.
Trust ini menyediakan kesempatan bagi investor institusional untuk mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin tanpa perlu membeli aset secara langsung, sehingga memperluas akses Bitcoin bagi para investor besar.
Selain Grayscale, terdapat sejumlah Exchange-Traded Funds (ETF) yang memberikan eksposur terhadap Bitcoin melalui kepemilikan ekuitas dan aset terkait.
ETF ini menawarkan diversifikasi dalam portofolio aset yang mencakup Bitcoin dan turunannya. Saat ini, ETF dan dana lain memiliki sekitar 1.084.940 BTC, atau sekitar 4,90% dari total suplai.
5. Pemerintah Pemegang Bitcoin Terbesar
Beberapa pemerintah memiliki Bitcoin yang diperoleh melalui penyitaan hukum atau pembelian strategis.
Pemerintah Amerika Serikat, misalnya, menyimpan Bitcoin dari penyitaan terkait kasus kriminal, sementara El Salvador memiliki 5.800 BTC sebagai bagian dari kebijakan ekonomi negara yang berfokus pada adopsi Bitcoin.
Pemerintah Tiongkok juga diyakini memegang sekitar 190.000 BTC hasil penyitaan dari skandal PlusToken pada 2019.
Akumulasi ini menjadikan pemerintah Tiongkok sebagai salah satu pemegang terbesar Bitcoin di dunia.
Baca Juga: Pluang Bagi-Bagi Bitcoin Rp 5.000 untuk Pengguna Baru
6. Distribusi Kekayaan Bitcoin Berdasarkan Alamat
Distribusi kepemilikan Bitcoin tersebar luas, dengan alamat-alamat besar yang memegang Bitcoin dalam jumlah signifikan sering disebut sebagai "paus" atau whales. Kategori ini mencakup:
- Alamat dengan 100.000 hingga 1.000.000 BTC – 4 alamat memegang sekitar 577.502 BTC.
- Alamat dengan 10.000 hingga 100.000 BTC – 97 alamat memegang sekitar 2.339.913 BTC, atau 11% dari total suplai.
Distribusi ini menunjukkan bahwa beberapa entitas memiliki pengaruh besar terhadap pasar, sementara sejumlah besar alamat lainnya memiliki kepemilikan dalam jumlah lebih kecil, menciptakan keseimbangan dalam distribusi total suplai Bitcoin.
7. Total Suplai Bitcoin dan Pengaruh Kepemilikan Besar
Dengan suplai maksimum 21 juta BTC yang ditentukan oleh protokol, Bitcoin memiliki karakteristik sebagai aset yang langka.
Model kepemilikan ini memberikan rasa aman bagi para pemegang, karena tidak ada lagi suplai baru yang dapat mengurangi nilai proporsional dari Bitcoin yang mereka miliki.
Bahkan, estimasi menunjukkan bahwa sekitar 3-4 juta BTC telah hilang secara permanen, yang berarti suplai Bitcoin yang tersedia semakin terbatas.