kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Siapakah Adam Lanza, pemuda yang menembak 20 anak?


Minggu, 16 Desember 2012 / 13:04 WIB
ILUSTRASI. Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat.


Sumber: The Guardian |

CONNECTICUT. Di akhir pekan ini, nama Adam Peter Lanza masuk ke dalam daftar pelaku penembakan massal yang brutal di Amerika Serikat. Tragedi penembakan di SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut itu mengguncang AS dan menyulut kembali debat hangat soal kepemilikan senjata api. Namun, bagaimana kisah pribadi pelakunya, Adam Lanza?

Kisahnya agak ganjil. Pada awalnya, polisi menyebut nama Ryan Lanza, kakak Adam sebagai pelaku penembakan yang menewaskan 20 anak-anak berusia 6-7 tahun. Namun Ryan, yang saat itu baru pulang dari kantornya di Ernst & Young di Times Square menuju rumahnya di Jersey langsung membantah. Ia menulis di Facebook, "F*** you CNN, itu bukan saya. Saya sekarang di dalam bus pulang ke rumah, itu bukan saya." Teman-temannya yang panik membanjirinya dengan telepon dan sms.

Ryan kemudian membantu polisi dalam melakukan investigasi penembakan. Media-media di AS melaporkan, Ryan berkata bahwa ia tak melihat saudaranya sejak tahun 2010. Namun, akhirnya jelas bahwa Adam Lanza telah menembah ibunya sendiri, Nancy, di rumah mereka pada Jumat pagi itu.

Setelahnya Adam menyetir mobilnya ke SD Sandy Hook, yang berjarak lima mil dari sana. Ia memaksa masuk dan kemudian menembaki mati 20 anak, enam dewasa, lalu menembak dirinya sendiri.

Sampai saat ini, polisi belum berhasil menemukan kaitan antara Nancy Lanza dan sekolah itu.

Adam Lanza sendiri ditampilkan dalam buku tahunan Newton High School tahun 2010 tanpa foto. Di buku itu, hanya ada tulisan "camera shy."

Ia berperawakan kurus, dikenal pintar, namun tampak canggung dan tak nyaman dalam pergaulan sosial. Mengutip media-media AS, teman-teman kelasnya menduga ia menderita autis atau sindrom Asperger.

Namun Adam Lanza sama sekali tidak memiliki catatan kriminal. Ia pun tak pernah membuat masalah di masa lalu, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya di Newtown, kota kecil 90 mil dari New York City. Malahan, sejumlah teman sekelasnya sulit mengingat seperti apa dirinya.

Mantan teman sekelasnya, Olivia DeVivo mengatakan kepada New York Times, "Saya tak pernah melihatnya bersama orang lain. Saya bahkan tak ingat satu orang pun yang bisa diasosiasikan dengannya."

Adam tak memiliki akun Facebook. Jejak elektroniknya di dunia maya juga sangat minim, walau kemarin kepala polisi sempat menduga ia mungkin meninggalkan sejumlah email yang bisa menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya.

Nancy dan Peter Lanza, orang tua Adam, berpisah tahun 2006, dan bercerai di 2009. Peter, diretur pajak General Electric, menikah lagi tahun 2011. Ia mendengar tragedi penembakan itu sendiri dari sebuah koran lokal ketika sedang di jalan pulang ke rumah.

Catatan polisi menunjukkan Nancy Lanza telah membeli lima senjata. Kemarin, polisi mengatakan mereka masih menyelidiki asal-usul senjata yang digunakan Adam.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×