Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kremlin menolak pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai perang di Ukraina. Pernyataan Trump yang menyebut Ukraina bisa merebut kembali seluruh wilayah yang dikuasai Rusia dianggap sebagai perubahan sikap yang mengejutkan.
Trump pada Selasa (24/9/2025) mengatakan Ukraina sebaiknya segera bertindak karena Rusia tengah menghadapi “masalah besar” di bidang ekonomi.
Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan ekonomi Rusia tetap stabil meski ada tekanan sanksi, dan laju pasukan di Ukraina merupakan strategi yang dirancang, bukan kelemahan.
Trump juga menyebut Rusia sebagai “macan kertas”. Menanggapi itu, Peskov menyindir balik. “Rusia bukan macan, tapi berasosiasi dengan beruang. Beruang kertas tidak ada,” ujarnya dalam wawancara dengan radio RBC.
Baca Juga: Trump Ubah Nada, Klaim Ukraina Bisa Rebut Seluruh Wilayah dari Rusia
Ucapan Trump tersebut menuai reaksi dari kalangan nasionalis Rusia. Mereka menilai Trump sebenarnya mulai melepaskan diri dari isu Ukraina setelah gagal mendorong perdamaian cepat.
Selain itu, Trump dinilai melempar tanggung jawab pembiayaan perang ke Ukraina dan Uni Eropa.
“Ya, Trump tiba-tiba menunjukkan cintanya pada Ukraina dan berharap negara itu bisa kembali ke batas 1991. Tapi intinya, Amerika Serikat mencuci tangan. Uni Eropa yang akan membayar semuanya, sementara AS tetap menjual senjata,” kata Konstantin Malofeyev, pengusaha nasionalis Rusia.
Diplomasi dan Kritik Balik Rusia
Peskov mengakui adanya perubahan retorika Trump yang kini lebih berpihak pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Namun ia menegaskan, posisi resmi Rusia akan disampaikan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Rabu (25/9).
Baca Juga: Trump Sebut Rusia dan Ukraina Segera Memulai Perundingan Gencatan Senjata
Peskov juga membantah kritik Trump yang menyebut militer Rusia berperang “tanpa arah.” Ia menegaskan bahwa kemajuan pasukan Rusia di Ukraina adalah bagian dari strategi yang hati-hati untuk meminimalkan kerugian.
“Pasukan kami maju dengan sangat hati-hati agar tidak merusak potensi ofensif,” kata Peskov.
Beberapa tokoh Rusia ikut menyindir Trump. Senator Dmitry Rogozin menyebut retorika Trump tidak pantas. “Sulit membayangkan orang seperti dia masih bisa menjadi presiden negara adidaya,” tulisnya di Telegram.
Baca Juga: Trump Sepakati Jalur Perdamaian Ukraina ala Putin setelah Pertemuan di Alaska
Sementara itu, Margarita Simonyan, pimpinan media pemerintah Rusia, menyamakan ucapan Trump dengan peramal tarot yang memberi janji mustahil kepada kliennya.
“Trump tampil bak peramal yang berkata kepada janda tiga kali cerai bahwa ia akan bertemu pangeran miliarder, asal membeli kristal ajaib,” tulisnya di X.