Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura menandai resesi terburuknya pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Data awal yang dirilis Senin (4/1) menunjukkan kontraksi ekonomi berkurang pada kuartal keempat karena Singapura mengangkat pembatasan terkait corona.
Pusat keuangan dan transportasi terpukul tahun lalu oleh pembatasan terkait virus lokal, penutupan perbatasan di seluruh dunia dan ekonomi global yang lesu.
Ekonomi Singapura menyusut 5,8% pada tahun 2020. Angka tersebut sedikit lebih baik dari perkiraan resmi untuk kontraksi antara 6,5% dan 6%. Pemerintah sebelumnya mengatakan mengharapkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 4% hingga 6% tahun ini.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menyebutkan, PDB berkontraksi 3,8% pada Oktober-Desember secara tahunan. Angka tersebut membaik dari penurunan 5,6% pada kuartal ketiga. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 4,5% di kuartal keempat.
Baca Juga: Jepang mempertimbangkan pengumuman keadaan darurat untuk wilayah Tokyo minggu ini
PDB tumbuh 2,1% secara kuartalan pada Oktober-Desember, melambat dari ekspansi 9,5% pada kuartal ketiga.
Pemerintah Singapura telah menghabiskan sekitar S$ 100 miliar ($ 75,45 miliar) atau 20% dari PDB untuk bantuan terkait virus guna mendukung rumah tangga dan bisnis.
Negara kota itu telah melonggarkan sebagian besar aturan virus corona, meskipun sebagian besar perbatasan tetap ditutup. Negeri Merlion memulai program vaksinasi Covid-19 minggu lalu. Pemerintah ingin membuka lebih banyak aktivitas ekonomi dengan bantuan vaksin di negara yang bergantung pada perjalanan dan perdagangan tersebut.
Baca Juga: Ada strain baru virus corona, Singapura melarang masuk pelancong dari Afrika Selatan