kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura menemukan cluster COVID-19 di rumah sakit terbesarnya


Jumat, 30 April 2021 / 12:51 WIB
Singapura menemukan cluster COVID-19 di rumah sakit terbesarnya
ILUSTRASI. Presiden Singapura Halimah Yacob memakai sarung tangan plastik sebagai tindakan pencegahan terhadap wabah penyakit virus corona (COVID-19). REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Singapura telah mendeteksi cluster COVID-19 di salah satu rumah sakit terbesarnya. Singapura melaporkan 16 infeksi lokal baru pada hari Kamis, hal itu menjadi jumlah kasus domestik tertinggi dalam tujuh bulan.

Singapura berhasil menahan wabah virus korona sejak penularan besar di antara pekerja migran di asrama tahun lalu. Sebagian besar kasus berikutnya telah diimpor dan ditemukan di karantina.

Delapan dari kasus yang diumumkan Kamis malam terkait dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng, kata kementerian kesehatan. Kasus rumah sakit termasuk dokter dan perawat yang divaksinasi untuk virus corona.

Baca Juga: Singapura catat 16 kasus komunitas virus corona, tertinggi dalam 9 bulan terakhir

Pihak berwenang telah mengisolasi dua bangsal di rumah sakit untuk menguji staf dan pasien, dan meningkatkan karantina dan pembatasan pergerakan setelah cluster, yang merupakan yang pertama di rumah sakit Singapura.Tujuh kasus lokal lainnya pada Kamis dikaitkan dengan petugas imigrasi bandara.

Negara kota itu telah melaporkan lebih dari 61.000 kasus sejak pandemi melanda tahun lalu, sebagian besar di asrama yang menampung pekerja asing berupah rendah. Ini telah mencatat total 30 kematian.

Kasus-kasus baru muncul saat Singapura menyiapkan gelembung perjalanan dengan Hong Kong yang akan diluncurkan pada Mei setelah penangguhan tahun lalu. Singapura telah meluncurkan vaksinasi dengan suntikan yang disetujui dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Kementerian kesehatan mengatakan vaksin efektif dalam mencegah penyakit bergejala untuk sebagian besar penerima, tetapi beberapa masih dapat terinfeksi meskipun telah diinokulasi. Kekhawatiran telah berkembang atas varian baru virus dan efektivitas vaksin yang ada.

Selanjutnya: Perketat karantina cegah kasus impor covid-19




TERBARU

[X]
×