kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singtel lepas saham Australia Tower Network ke AustralianSuper senilai US$ 1,4 miliar


Jumat, 01 Oktober 2021 / 10:14 WIB
Singtel lepas saham Australia Tower Network ke AustralianSuper senilai US$ 1,4 miliar
ILUSTRASI. Singapore Telecommunications (Singtel)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapore Telecommunications (Singtel) telah melepaskan 70% saham Australian Tower Network ke AustralianSuper seharga A$ 1,9 miliar setara US$ 1,37 miliar. Hasil dana dari penjualan saham tersebut akan digunakan Singtel untuk mendanai peluncuran 5G serta memperluas bisnis pusat data.

Mengutip Reuters, kesepakatan itu melibatkan penjualan 2.312 menara jaringan seluler dan jaringan atap (rooftop sites) sehingga membuat valuasi Australian Tower Network menjadi sebesar A$ 2,3 miliar.

“Dengan pandemi Covid-19 yang mendorong permintaan pusat data, Singtel akan membentuk platform data center regional dengan fokus awal pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN),” kata Singtel dalam sebuah pernyataannya yang dikutip Reuters.

Grup tersebut telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan listrik dan infrastruktur Thailand, Gulf Energy, untuk membangun dan mengembangkan pusat data di seluruh negeri.

Baca Juga: Ekspor naik 16,7%, Korea Selatan perpanjang pertumbuhan untuk 11 bulan berturut-turut

Selain itu, Singtel juga sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Telkom Indonesia untuk menjajaki akuisisi dan pembangunan pusat data center di Indonesia dan kawasan.

Kepala Eksekutif Grup Singtel Yuen Kuan Moon bilang, bahwa munculnya teknologi digital dan adopsi yang dipercepat karena Covid-19 memiliki implikasi besar bagi infrastruktur fisik yang memfasilitasi dan mendukung permintaan yang luar biasa untuk konektivitas data.

"Dari menara telekomunikasi hingga data center, sangat penting bagi kami untuk merestrukturisasi aset kami dan mengatur ulang bisnis kami untuk mendanai, meningkatkan, dan menumbuhkan infrastruktur digital kami dengan lebih baik," ujar Yuen Kuan Moon

Selanjutnya: Minyak tergelincir usai OPEC+ dikabarkan bakal kerek produksi di sisa tahun 2021




TERBARU

[X]
×