Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. China Petroleum & Chemical Corp berencana menjual sebagian bisnis ritelnya. Perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Sinopec ini telah menunjuk Goldman Sachs Group Inc untuk membantu penjualan.
Menurut dua orang sumber pada Bloomberg, Sinopec akan menjual 30% bisnis ritel, termasuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kabarnya, untuk memiliki sebagian aset yang dijual ini, pembeli harus merogoh kantong sampai US$ 30 miliar.
Selain Goldman, perusahaan pelat merah yang berbasis di Beijing ini juga menunjuk China International Corp sebagai penasihat restrukturisasi aset. Pihak Sinopec belum dapat dihubungi. Sedangkan Jurubicara Goldman Sachs di Hong Kong Eddie Naylor dan Jurubicara CICC Sherry Tan, enggan berkomentar.
Sinopec membulatkan tekad mencari investor swasta untuk bisnis ritelnya sejak Februari lalu. Perusahaan memiliki lebih dari 30.000 SPBU per akhir tahun lalu.
"Bisnis ritel Sinopec adalah potensi tambang emas yang belum disentuh," kata Chairman Sinopec, Fu Chengyu bulan lalu. Perusahaan akan membuka penawaran resmi Juni mendatang setelah rampung membereskan restrukturisasi operasional pada Maret.
Sinopec membuka lelang aset sejak Perdana Menteri Li Keqiang membuka kesempatan pihak swasta berinvestasi di sektor minyak dan gas dalam rangka mempercepat kerjasama swasta-pemerintah.
Tertutupnya perusahaan BUMN China seperti Sinopec dan PetroChina Co membuat arus investasi tak deras dan harganya kalah bersaing ketimbang perusahaan sejenis yang diperdagangkan di bursa Barat.