Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro
HONG KONG. China Petroleum & Chemical Corp mulai merestrukturisasi bisnis dengan menjual sejumlah aset. Kabar terkini, perusahaan yang dikenal dengan nama Sinopec ini berniat melego 30% saham di unit ritel minyak. Nilai aset tersebut ditaksir US$ 20 miliar.
Manajemen Sinopec sepakat merestrukturisasi bisnisnya. Perusahaan ini mengelola lebih dari 30.000 stasiun bahan bakar, atau jaringan ritel minyak terbesar di China.
Aksi Sinopec merupakan langkah pertama kali perusahaan untuk menerjemahkan janji pemerintah China yang siap memberikan ruang lebih leluasa bagi investasi swasta di perusahaan milik negara. Ini adalah bagian dari paket reformasi terbesar China sejak tahun 1990. Paket reformasi itu meluncur pada November 2013.
Dengan menjual 30% saham, Sinopec bisa meraup US$ 20 miliar, kata analis migas Barclays, Somshankar Sinha. Harga saham Sinopec di bursa Hong Kong sempat melonjak 10,4%, terbesar sejak lebih dari lima tahun.