Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
BEIJING. Perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di China, China Petrochemical Corporation (Sinopec) telah menyetujui kesepakatan untuk membeli saham perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS), Marathon Oil Corp yang mengelola ladang migas di Angola, Afrika.
Berdasarkan kesepakatan, Sinopec akan membayar sekitar US$ 1,52 miliar atau £ 985juta untuk 10% saham Marathon. Sebelumnya, Sinopec telah membeli 5% saham ladang migas milik perusahaan asal Perancis, Total, pada tahun 2011.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan migas China gencar membeli sumber energi di seluruh dunia dalam upaya untuk memenuhi permintaan domestik dan menopang pertumbuhan ekonominya yang tumbuh dengan cepat.
Dalam sebuah pernyataannya, Senin (24/6), Sinopec mengklaim bahwa blok migas Marathon di Angola memiliki cadangan minyak terbukti sekitar 533 juta barel. Kesepakatan ini masih menunggu persetujuan oleh pemerintah Cina dan Angola.
Mengamankan pasokan energi
Sebelumnya, awal tahun ini, Sinopec juga menyetujui kesepakatan akuisisi saham senilai US$ 2,2 miliar dengan Devon Energy. Langkah ini memberikan akses kepada Sinopec untuk memiliki cadangan migas di AS.
Kesepakatan tersebut akan memberikan Sinopec saham sepertiga dalam lima proyek cadangan baru. Dengan akuisisi tersebut, Sinopec berharap bisa mengebor 125 sumur di tahun ini.
Sementara itu, PetroChina, perusahaan migas besar China lainnya, juga menyetujui kesepakatan untuk mendapatkan akses lebih lanjut untuk mengelola cadangan migas di Kanada.
PetroChina, yang sudah memiliki 60% saham di proyek oil-sands di ladang migas MacKay River, di tahun ini kembali membeli 40% saham sisanya sebesar US$ 673 juta.
Akhir tahun lalu, BUMN migas China, yakni China National Petroleum Corporation (CNPC) juga berhasil meneken kesepakatan untuk mengeksplorasi minyak dan ekstraksi di Afghanistan.
Sumber: BBC News