kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Sinopec Prediksi Konsumsi Minyak di China Akan Mencapai Puncak di 2027


Kamis, 19 Desember 2024 / 13:55 WIB
Sinopec Prediksi Konsumsi Minyak di China Akan Mencapai Puncak di 2027
ILUSTRASI. Sinopec memprediksi konsumsi minyak di China mencapai puncak di 2027. REUTERS/Bobby Yip/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sinopec memperkirakan konsumsi minyak bumi Tiongkok akan mencapai puncaknya pada 2027. Alasannya, permintaan solar dan bensin akan melemah. Tambah lagi, pemerintahan Trump yang akan datang menimbulkan ketidakpastian bagi industri energi Tiongkok.

Dalam pernyataan resmi, kemarin, Sinopec menyebut konsumsi minyak China di 2027 tidak akan lebih dari 800 juta metrik ton atau 16 juta barel per hari. Ini adalah perkiraan yang lebih jelas daripada tahun lalu, ketika Sinopec memperkirakan puncak konsumsi minyak di China sekitar 800 juta ton antara tahun 2026 dan 2030.

Konsumsi minyak di 2027 tersebut lebih besar 750 juta ton dari volume yang dikonsumsi pada tahun ini. Tingkat tahun ini turun sekitar 10 juta ton dari tahun lalu dan merupakan penurunan tahunan kedua dalam dua dekade.

Wakil Manajer Umum Sinopec Economics & Development Research Institute Wang Pei menuturkan, seperti dikutip Reuters, masa jabatan kedua Donald Trump menjadi kunci yang perlu diperhatikan pada 2025. Wang menyebut ketidakpastian terbesar bagi pasar adalah bagaimana potensi perubahan pada rezim sanksi AS dapat memengaruhi ekspor minyak Iran sebanyak 1,5 juta barel per hari.

Baca Juga: Permintaan dari China Menurun, Konsumsi Minyak Global Merosot Dalam

China adalah pembeli minyak terbesar Iran. Sebagian besar minyak dikirim ke kilang independen.

Wang menambahkan, perubahan pada kebijakan lingkungan, serta hambatan perdagangan dan teknologi, juga akan memengaruhi ekonomi dan transisi energi di China. Namun Trump juga dapat mengurangi ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah dan menghapus sebagian risiko dari pasar.

Sinopec mengatakan, penggunaan LNG dan kendaraan listrik yang lebih luas juga akan mengurangi permintaan bensin dan solar. Sektor petrokimia pada akhirnya akan mengonsumsi lebih banyak minyak daripada sektor transportasi.

Permintaan solar tahun ini diperkirakan turun 5,5% secara tahunan menjadi 174 juta ton. Jumlah truk berbahan bakar LNG terus meningkat, mencapai 22% dari armada truk di tiga kuartal pertama tahun ini. Alhasil, penggunaan solar untuk truk berkurang sekitar 49 juta ton pada tahun ini.

Permintaan bensin diperkirakan akan turun 2,4% menjadi 173 juta ton pada tahun 2025. Kendaraan listrik akan menggantikan sekitar 26 juta ton bensin yang biasa dikonsumsi, atau 15% dari konsumsi bensin.

Baca Juga: IEA Prediksi Pasokan Minyak Surplus, Permintaan China akan Tetap Lemah di 2025

Dari tiga produk olahan utama, hanya penggunaan bahan bakar penerbangan yang diperkirakan akan tumbuh, sebesar 7% pada tahun ini menjadi 45,5 juta ton. Sektor petrokimia diperkirakan akan menyumbang 55% dari konsumsi minyak pada tahun 2060, naik dari 22% pada tahun 2024, prediksi Sinopec.

Produksi minyak mentah Tiongkok diperkirakan akan mencapai 215 juta ton pada tahun 2025. Sementara kapasitas penyulingan minyak mencapai antara 960 juta dan 970 juta ton per tahun. Produksi minyak mentah untuk Januari hingga November tahun ini adalah 194,92 juta ton, naik 1,9% dari tahun sebelumnya, menurut data pemerintah.

Sinopec juga mengatakan konsumsi gas alam Tiongkok mungkin mencapai puncaknya lebih awal. Pada tahun 2030, konsumsi gas alam Tiongkok diperkirakan mencapai 570 miliar meter kubik dan mencapai puncaknya sekitar 620 miliar meter kubik antara tahun 2035-2040.

Dalam perkiraan tahun lalu, Sinopec mengatakan konsumsi gas alam Tiongkok akan mencapai puncaknya sekitar 610 miliar meter kubik sekitar tahun 2040. Konsumsi gas alam diperkirakan mencapai 458 miliar meter kubik pada tahun 2025, naik 6,6% secara tahunan.

Sinopec juga memperkirakan emisi karbon Tiongkok dari kegiatan terkait energi sekarang akan mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi. Emisi karbon terkait energi diperkirakan akan mencapai puncaknya sebelum tahun 2030, yakni antara 10,8 miliar dan 11,12 miliar ton. Sebagai perbandingan, perkiraan tahun lalu memperkirakan puncaknya sekitar 10,1 miliar ton antara tahun 2026 dan 2030.

Selanjutnya: Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-Anak Desa Mbuit

Menarik Dibaca: 9 Kegiatan Seru Menyambut Natal Bareng Orang Tercinta, Bisa Kamu Ikuti



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×