kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sinyal Pemulihan Perdagangan Global, Ekspor-Impor Tiongkok Membaik di Awal Tahun


Kamis, 07 Maret 2024 / 13:42 WIB
Sinyal Pemulihan Perdagangan Global, Ekspor-Impor Tiongkok Membaik di Awal Tahun
ILUSTRASI. Aktivitas perdagangan ekspor dan impor di Tiongkok pada periode Januari-Februari ini melesat melebihi perkiraan.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-BEIJING. Aktivitas perdagangan ekspor dan impor di Tiongkok pada periode Januari-Februari ini melesat melebihi perkiraan. Reuters pada Kamis (7/3) melaporkan, hal tersebut menjadi sinyal yang menunjukan bahwa perdagangan global sedang berbalik ke arah yang menggembirakan.

Hal ini berdampak khususnya bagi para pembuat kebijakan China mengingat lemahnya sektor ekonomi manufaktur yang sejak lama menjadi beban bagi ekonomi negara ini.

Data dari pihak bea cukai menunjukkan ekspor China dalam dua bulan tersebut naik 7,1% dibandingkan tahun sebelumnya, mengalahkan hasil survei Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,9%.

Sementara itu, dari segi impor naik 3,5%, dibandingkan dengan perkiraan survei untuk pertumbuhan sebesar 1,5%.

Baca Juga: Lesunya Ekonomi China dan Suku Bunga Tinggi Masih Tekan Mata Uang Komoditas

Badan Bea Cukai China mempublikasikan data perdagangan Januari dan Februari secara bersamaan untuk meratakan distorsi yang disebabkan pergeseran waktu Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada bulan Februari tahun ini.

Perdana Menteri China Li Qiang pada hari Selasa, seperti dikutip Reuters mengumumkan target pertumbuhan ekonomi 2024 yang ambisius sekitar 5% dan berjanji mengubah model pengembangan negara tersebut, yang sangat bergantung pada ekspor barang jadi dan kelebihan kapasitas industri.

Selama setahun terakhir, Tiongkok berada di tengah krisis properti dan kondisi ketika konsumen menahan diri untuk berbelanja, perusahaan asing melepaskan aset, dan pemerintah daerah berurusan dengan beban utang yang besar.

Banyak analis khawatir bahwa negara ini mungkin akan mengadopsi gaya Jepang di akhir dekade ini. Kecuali jika pembuat kebijakan mengambil langkah konkrit untuk mengarahkan ekonomi ke arah konsumsi rumah tangga dan alokasi pasar sumber daya yang lebih baik. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×