kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.280   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.166   48,86   0,69%
  • KOMPAS100 1.044   9,32   0,90%
  • LQ45 802   7,10   0,89%
  • ISSI 232   1,74   0,76%
  • IDX30 416   2,16   0,52%
  • IDXHIDIV20 488   2,88   0,59%
  • IDX80 117   0,88   0,76%
  • IDXV30 120   0,10   0,08%
  • IDXQ30 134   0,66   0,49%

SIPRI: China Tambah 100 Hulu Ledak Nuklir per Tahun, Kejar AS dan Rusia


Selasa, 17 Juni 2025 / 04:25 WIB
SIPRI: China Tambah 100 Hulu Ledak Nuklir per Tahun, Kejar AS dan Rusia
ILUSTRASI. Awan ledakan yang ditimbulkan oleh Tsar Bomba


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Dunia memasuki era baru yang penuh ancaman nuklir, seiring negara-negara pemilik senjata nuklir memperkuat persenjataannya dan mundur dari perjanjian pengendalian senjata, menurut laporan terbaru lembaga pemikir Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis pada Senin (16/6).

Dalam SIPRI Yearbook 2025, lembaga ini mencatat bahwa dari total perkiraan 12.241 hulu ledak nuklir di dunia pada Januari 2025, sekitar 9.614 berada dalam persediaan militer yang siap digunakan.

Baca Juga: Iran: Pembicaraan Nuklir dengan AS "Tak Bermakna" Usai Serangan Israel

Sekitar 2.100 hulu ledak di antaranya berada dalam tingkat kesiapan operasional tinggi, sebagian besar milik Amerika Serikat dan Rusia.

SIPRI menyatakan bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik telah mendorong sembilan negara nuklir yaitu AS, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel untuk memperluas dan memodernisasi arsenal mereka.

“Era pengurangan jumlah senjata nuklir yang telah berlangsung sejak akhir Perang Dingin kini berakhir,” tulis SIPRI.

“Sebaliknya, kini terlihat tren yang jelas: pertumbuhan arsenal nuklir, retorika nuklir yang semakin tajam, serta ditinggalkannya berbagai perjanjian pengendalian senjata.”

SIPRI mencatat bahwa Rusia dan AS, yang menguasai sekitar 90% dari total senjata nuklir dunia, memang menjaga jumlah hulu ledak yang siap pakai relatif stabil sepanjang 2024.

Baca Juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Ada Israel dan Korea Utara

Namun, kedua negara juga sedang menjalankan program modernisasi besar-besaran yang berpotensi meningkatkan jumlah persenjataan mereka di masa depan.

Yang paling menonjol adalah laju pembangunan persenjataan nuklir oleh China, yang menambah sekitar 100 hulu ledak baru per tahun sejak 2023.

Jika tren ini berlanjut, China diperkirakan dapat menyamai jumlah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dimiliki Rusia atau AS pada akhir dekade ini.

Baca Juga: Belanja Senjata Nuklir Dunia Melonjak 11% Menjadi US$ 100,2 Miliar

Menurut estimasi SIPRI:

  • Rusia memiliki sekitar 5.459 hulu ledak nuklir
  • Amerika Serikat sekitar 5.177 hulu ledak
  • China diperkirakan memiliki sekitar 600 hulu ledak

Tren ini menandai kembalinya ancaman nuklir sebagai isu keamanan global utama, dengan berakhirnya era stabilitas nuklir yang sempat terbentuk pasca-Perang Dingin.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Jawa Barat: Bandung, Bekasi, Bogor, Depok dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Cara Login BPJS Ketenagakerjaan Terbaru 2025 Lewat Aplikasi, Coba Solusi Ini!




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×