kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Situasi bakal makin mendidih, pasukan Rusia sudah masuk ke Suriah


Rabu, 16 Oktober 2019 / 21:33 WIB
Situasi bakal makin mendidih, pasukan Rusia sudah masuk ke Suriah
ILUSTRASI. Seorang anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri di atas sebuah truk pikap yang dilengkapi senjata di dekat Baghouz, Provinsi Deir Al Zor, Suriah, 11 Februari 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Situasi di Suriah bakal semakin mendidih. Kabarnya, pasukan Rusia sudah menyeberangi Sungai Efrat di Suriah Utara dan mencapai pinggiran Kota Kobani, lalu siap ke arah Timur dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi.

Pergerakan pasukan Rusia terjadi beberapa hari terakhir, setelah SDF membuat kesepakatan dengan Pemerintah Suriah untuk mengerahkan tentara di perbatasan Turki, menyusul invasi Turki ke Timur Laut Suriah pekan lalu.

"Pasukan Rusia mencapai daerah di luar Kobani, sekitar empat-lima kilometer di luar kota, setelah melintasi Efrat," kata Rami Abdulrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang berbasis di Inggris, Rabu (16/10), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Erdogan: Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan serangan Turki ke Suriah

Ditanya tentang laporan tersebut, seorang pejabat SDF mengatakan, dia belum menerima informasi tentang kemajuan pergerakan pasukan Rusia.

Perjanjian militer SDF dengan Damaskus dan sekutunya Moskow menandai perubahan mendadak dalam kebijakan, menyusul pengumuman Amerika Serikat (AS) yang menarik pasukannya Timur Laut Suriah. Di daerah ini, AS bersekutu dengan SDF pimpinan Kurdi untuk menggulingkan Negara Islam.

Sebelumnya, Presiden Turki Tayyip Erdogan menegaskan, serangan Turki ke Timur Laut Suriah akan berakhir jika pejuang Kurdi di wilayah itu menjatuhkan senjata mereka. Ini merupakan solusi tercepat untuk mengakhiri serangan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×