kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.174   26,00   0,16%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Skandal Uji Keselamatan Terkuak, Daihatsu Stop Pengiriman Mobil


Rabu, 20 Desember 2023 / 23:54 WIB
Skandal Uji Keselamatan Terkuak, Daihatsu Stop Pengiriman Mobil
ILUSTRASI. Panel independen menemukan 64 model kendaraan Daihatsu termasuk dua lusin model kendaraan dengan merek Toyota.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Unit usaha Toyota Motor, Daihatsu Motor Co,  akan menghentikan pengiriman semua jenis kendaraan produksinya setelah skandal uji keselamatan kendaraan terungkap. Sebuah panel independen menemukan ada masalah pada 64 model kendaraan Daihatsu termasuk dua lusin model kendaraan dengan merek Toyota.

Pada April 2023, Daihatsu mengaku telah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan tabrakan samping. Temuan ini dilaporkan setelah ada whistleblower yang mengungkapkan hal tersebut. 

Sejak saat itu Daihatsu melaporkan masalah ini ke badan pengawas dan menghentikan pengiriman atas model yang terdampak. Bulan berikutnya, Daihatsu menghentikan penjualan kendaraan listrik hybrid Toyota Raize dan Rocky. 

Baca Juga: Toyota's Daihatsu to Halt All Vehicle Shipments, in Widening Safety Scandal

Daihatsu menyebut ada 88.000 mobil yang terdampak. Sebagian besar di antaranya dijual dengan merek Toyota. 

Hasil investigasi terbaru menunjukkan bahwa skandal ini jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya dan berpotensi mencoreng reputasi produsen mobil dalam hal kualitas dan keselamatan. Masalah terbaru ini juga berdampak pada beberapa model Mazda dan Subaru yang dijual di pasar domestik. Tak hanya itu, model Toyota dan Daihatsu yang dijual di luar negeri juga ikut terdampak. 

Toyota mengatakan, perlu reformasi mendasar untuk merevitalisasi Daihatsu, serta meninjau ulang operasi. "Ini menjadi tugas yang sangat penting yang tak dapat diselesaikan dalam semalam,"  kata Toyota dalam penjelasan seperti ditulis Reuters, kemarinKe depan, Toyota perlu meninjau manajemen, operasi bisnis organisasi dan struktur.

Daihatsu telah memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan di tahun ini. Dari jumlah itu,  hampir 40% diproduksi di luar negeri. 

Sementara unit yang telah terjual sebanyak 660.000 kendaraan di periode sama. Toyota menyebutkan model yang terkena dampak termasuk kendaraan yang dijual di pasar Asia Tenggara termasuk Indonesia serta wilayah lain di Amerika Tengah dan Selatan. 

Baca Juga: Toyota Daihatsu Terkena Skandal Keselamatan, Pengiriman Kendaraan akan Dihentikan
 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×