Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Anak usaha SoftBank Group Corp., Vision Fund akan berinvestasi besar-besaran di perusahaan pembangkit listrik tenaga surya di Arab Saudi.
Mengutip Reuters, Rabu (28/3), SoftBank memiliki ambisi menciptakan produsen listrik tenaga surya terbesar di dunia. Bersama dengan Arab Saudi, SoftBank akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 200 gigawatt (GW) yang ditargetkan akan rampung tahun 2030.
Chief Executive Officer SoftBank, Masayoshi Son mengatakan, kapasitas 200 GW yang ditargetkan tersebut akan menambah sekitar 400 GW kapasitas daya yang terpasang secara global dan sebanding dengan total kapasitas tenaga nuklir dunia sekitar 390 GW per akhir tahun 2016.
Tahap awal proyek ini akan dimulai dengan pembangunan pembangkit berkapasitas 7,2 GW yang akan menelan biaya sebesar US$ 5 miliar, dengan US$ 1 miliar berasal dari Vision Fund dan sisanya dari lembaga pembiayaan.
"Total investasi akhir untuk pembangkit 200 GW, termasuk panel surya, penyimpanan baterai dan fasilitas manufaktur untuk panel di Arab Saudi, pada akhirnya akan berjumlah sekitar US$ 200 miliar," ujar Son, dilansir dari Reuters.
Mei tahun lalu, SoftBank mengumumkan telah mengumpulkan lebih dari $ 93 miliar untuk Vision Fund, dana ekuitas swasta terbesar di dunia dengan pendukung termasuk Sovereign Wealth Fund Arab Saudi, Apple dan Foxconn.
Pada bulan Oktober 2017, SoftBank Group Corp mengatakan akan bekerja dengan Arab Saudi pada pengembangan "Neom", sebuah kota bisnis dan industri baru di negara tersebut.
Son sedang mengejar visinya tentang masa depan yang didukung oleh perangkat yang saling terhubung dan kecerdasan buatan. Ia mendirikan Vision Fund dan Delta Fund yang disiapkan untuk berinvestasi di perusahaan China, Didi Chuxing, yang telah menyalurkan US$ 27,5 miliar ke dalam 20 perusahaan teknologi per akhir Desember 2017.