kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Solaria Tunjuk Goldman Sach untuk Cari Mitra Proyek Data Centre di Eropa


Sabtu, 15 November 2025 / 22:50 WIB
Solaria Tunjuk Goldman Sach untuk Cari Mitra Proyek Data Centre di Eropa
ILUSTRASI. Pengembang energi surya asal Spanyol, Solaria Energia y Medio Ambiente SA, telah menunjuk Goldman Sachs Group Inc. untuk mencari mitra finansial bagi platform pusat data Eropa yang baru dibangunnya. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo


Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - Pengembang energi surya asal Spanyol, Solaria Energia y Medio Ambiente SA, telah menunjuk Goldman Sachs Group Inc. untuk mencari mitra finansial bagi platform pusat data Eropa yang baru dibangunnya.

Menurut sumber yang enggak disebutkan namanya, platform ini akan mencakup akses jaringan listrik aman sebesar 3,4 gigawatt, serta sekitar 400 hektar (990 acre) lahan di Spanyol, Italia, Jerman, dan Inggris.

Perusahaan telah meminta akses tambahan sebesar 5 gigawatt, dan berencana untuk mencari mitra sebelum musim panas mendatang.

Kecerdasan buatan mendorong lonjakan konsumsi daya secara global. Menurut Bloimberg NEF, permintaan listrik dari pelatihan dan layanan AI diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat dalam 10 tahun ke depan. Meskipun bahan bakar fosil diperkirakan akan mengisi kesenjangan awal, pembangkit listrik seperti Solaria memposisikan diri untuk memasok energi terbarukan karena perusahaan teknologi besar telah menetapkan target energi bersih yang ambisius untuk mengoperasikan fasilitas tersebut dalam jangka panjang.

Baca Juga: Bos Goldman Sachs dan Morgan Stanley Peringatkan Potensi Koreksi Pasar Saham Global

Sayangnya, juru bicara Solaria dan Goldman Sachs menolak berkomentar.

Menurut Analis Bloomberg Intelligence, di Uni Eropa saja, meningkatnya permintaan energi pusat data menyiratkan sebanyak 35 gigawatt kapasitas surya baru mungkin dibutuhkan hingga tahun 2030.

Hal ini mendorong lonjakan saham-saham transisi energi, termasuk Solaria, pada tahun 2025. Saham perusahaan yang berbasis di Madrid ini telah melonjak 99% sepanjang tahun ini.

Baca Juga: CEO Goldman Sachs Nilai Pertumbuhan dari AI Bisa Jadi Jalan Keluar Krisis Utang AS

Di Spanyol, di mana jaringan distribusi listrik hampir jenuh, Solaria telah mengamankan akses jaringan pusat data sebesar 1,2 gigawatt dan memiliki aset energi bersih sekitar 3 gigawatt yang beroperasi atau sedang dibangun, serta jaringan sepanjang sekitar 1.000 kilometer (620 mil).

Perusahaan tersebut menandatangani nota kesepahaman pada tahun 2024 dengan Datasection Inc. Jepang untuk membangun pusat data berkapasitas hingga 200 megawatt di pabriknya di Puertollano.

Perjanjian tersebut mencakup pembangunan fasilitas AI di area seluas 100.000 meter persegi (1.076.000 kaki persegi). Pembangkit ini dilengkapi dengan ruang bersih berinsulasi tinggi, yang dulunya digunakan untuk memproduksi sel fotovoltaik, yang akan diadaptasi untuk menampung komponen teknologi pusat data.

Selanjutnya: Asing Net Buy Jumbo Rp 4,83 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: Hasil Kumamoto Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung Kembali Mencapai Laga Puncak


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×