kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sosok-Sosok yang Berpotensi Masuk Kabinet Donald Trump, Elon Musk Salah Satunya


Rabu, 06 November 2024 / 18:17 WIB
Sosok-Sosok yang Berpotensi Masuk Kabinet Donald Trump, Elon Musk Salah Satunya
ILUSTRASI. Donald Trump kembali memenangkan pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, berbagai spekulasi mencuat mengenai siapa yang akan mengisi kabinetnya. REUTERS/Brendan Mcdermid TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump kembali memenangkan pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2024, berbagai spekulasi mencuat mengenai siapa saja yang akan mengisi pos-pos penting dalam kabinetnya.

Trump diyakini akan menunjuk sejumlah sosok kontroversial, mulai dari tokoh teknologi hingga politikus loyalis, yang memiliki pandangan tegas dan loyalitas tinggi terhadapnya.

Berikut adalah profil dan potensi peran dari beberapa tokoh yang diprediksi akan masuk dalam kabinet Trump ketika ia kembali menduduki kursi kepresidenan.

Baca Juga: Ramalan Moo Deng Si Kuda Nil Viral Asal Thailand Soal Kemenangan Trump Jadi Kenyataan

Elon Musk: Pengusaha Teknologi dan Sekretaris Pengurangan Anggaran

Elon Musk, CEO dari Tesla dan Twitter, disebut-sebut akan memegang peran strategis dalam pengurangan anggaran publik.

Trump diperkirakan akan memberinya wewenang sebagai "secretary of cost-cutting", dengan tanggung jawab utama untuk menekan pengeluaran pada lembaga-lembaga publik.

Musk, yang dikenal dengan sikap kontroversial dan pandangan yang kerap menimbulkan pro-kontra di masyarakat, berpotensi mengusulkan kebijakan pemotongan anggaran yang bisa berdampak signifikan pada lembaga pemerintah, termasuk lembaga pengawasan yang terkait dengan perusahaan-perusahaannya.

Langkah ini memicu kekhawatiran terkait konflik kepentingan, mengingat Musk juga memiliki kepentingan besar dalam industri teknologi dan otomotif.

Robert F. Kennedy Jr: Anti-Vaksin dan Calon Sekretaris Kesehatan

Robert F. Kennedy Jr, yang dikenal sebagai sosok anti-vaksin, diprediksi akan ditunjuk sebagai Sekretaris Kesehatan dan Layanan Masyarakat.

Sebagai tokoh yang vokal dalam menyebarkan disinformasi terkait vaksin COVID-19, Kennedy dianggap memiliki pandangan kontroversial yang bisa berdampak luas, khususnya dalam kebijakan vaksinasi nasional.

Baca Juga: Kamala Harris Belum Akui Kekalahan Saat Trump Melaju Menuju Kemenangan

Apabila ditunjuk, kebijakannya diperkirakan akan memicu perdebatan di masyarakat, mengingat posisi kesehatan publik yang krusial bagi kepentingan nasional dan internasional.

Marco Rubio: Politikus Konservatif dan Potensi Sekretaris Negara

Marco Rubio, Senator yang dikenal memiliki pandangan konservatif terutama terhadap isu pernikahan sesama jenis dan aborsi, disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk posisi Sekretaris Negara.

Rubio merupakan pendukung kuat NATO dan menentang kebijakan Rusia yang ia sebut sebagai tindakan "gangster".

Dengan posisi ini, Rubio akan berada di garis depan dalam diplomasi dan kebijakan luar negeri AS, terutama dalam hubungannya dengan negara-negara besar seperti Rusia dan Tiongkok.

Doug Burgum: Gubernur Dakota Utara dan Calon Menteri Luar Negeri

Gubernur Dakota Utara, Doug Burgum, merupakan salah satu penasihat utama kampanye Trump dalam isu kebijakan energi.

Burgum memiliki pandangan yang tegas dalam mendukung Ukraina namun tetap mengkritik penanganan bantuan asing oleh pemerintahan Biden.

Baca Juga: Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS, Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat

Jika diangkat menjadi Menteri Luar Negeri, ia kemungkinan akan mengambil sikap keras terhadap Tiongkok, yang disebutnya sebagai ancaman utama bagi Amerika Serikat.

John Ratcliffe: Loyalis Trump dan Calon Direktur Intelijen Nasional

John Ratcliffe, sahabat bermain golf sekaligus pendukung setia Trump, diperkirakan akan kembali memimpin lembaga intelijen nasional.

Loyalitas Ratcliffe yang tak diragukan terhadap Trump membuatnya menjadi kandidat yang sangat mungkin ditunjuk.

Ratcliffe pernah mengkritik FBI karena dianggap memihak terhadap Trump, dan jika diangkat, ia berpotensi membawa pendekatan yang lebih pro-Trump dalam berbagai kebijakan intelijen.

Elbridge Colby: Pendukung Pengurangan Dukungan untuk Ukraina dan Calon Penasihat Keamanan Nasional

Elbridge Colby, yang selama ini vokal mengenai perlunya pengurangan dukungan Amerika untuk Ukraina, disebut-sebut sebagai kandidat Penasihat Keamanan Nasional.

Colby berpendapat bahwa AS seharusnya lebih fokus pada ancaman dari Tiongkok, bukan Rusia.

Baca Juga: Usai Memenangkan Pemilu, Trump Akan Deportasi 1 Juta Imigran Per Tahun

Sikap ini menunjukkan kemungkinan perubahan arah kebijakan keamanan nasional AS, yang akan lebih berorientasi pada isu-isu Indo-Pasifik.

Ken Paxton: Jaksa Agung Texas dan Calon Jaksa Agung

Ken Paxton, Jaksa Agung Texas yang dikenal sangat loyal kepada Trump, mungkin akan diangkat menjadi Jaksa Agung Amerika Serikat.

Paxton sebelumnya mendukung Trump dalam berbagai kontroversi hukum, termasuk mengajukan gugatan terhadap kekalahan Trump pada pemilu 2020 di beberapa negara bagian.

Jika terpilih, Paxton bisa membawa pendekatan yang lebih keras dalam menerapkan kebijakan hukum, terutama yang berkaitan dengan kepentingan politik Trump.

Sid Miller: Komisaris Pertanian Texas dan Calon Menteri Pertanian

Sid Miller, seorang penunggang rodeo yang dikenal skeptis terhadap perubahan iklim, disebut-sebut sebagai calon Menteri Pertanian.

Baca Juga: Kabar Terbaru dari Paman Sam, Donald Trump Memenangkan Kursi Kepresidenan AS

Miller berpotensi mengarahkan kebijakan pertanian yang lebih menentang langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk dengan mengurangi dukungan terhadap energi terbarukan di sektor pertanian.

Pandangannya yang kuat dan cenderung konservatif bisa memengaruhi kebijakan lingkungan dan energi di bawah pemerintahan Trump yang baru.



TERBARU

[X]
×