kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.649   -57,00   -0,34%
  • IDX 8.061   -62,18   -0,77%
  • KOMPAS100 1.116   -6,99   -0,62%
  • LQ45 794   -8,46   -1,05%
  • ISSI 281   -0,59   -0,21%
  • IDX30 416   -5,26   -1,25%
  • IDXHIDIV20 474   -4,96   -1,04%
  • IDX80 123   -1,09   -0,88%
  • IDXV30 132   -1,66   -1,24%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

Special One Mourinho Kembali ke Stamford Bridge, Benfica Takluk dari Chelsea


Rabu, 01 Oktober 2025 / 05:57 WIB
Special One Mourinho Kembali ke Stamford Bridge, Benfica Takluk dari Chelsea
ILUSTRASI. Soccer Football - Premier League - Manchester United v Tottenham Hotspur - Old Trafford, Manchester, Britain - December 4, 2019 Tottenham Hotspur manager Jose Mourinho reacts REUTERS/Andrew Yates EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications. Please contact your account representative for further details.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Jose Mourinho kembali ke Stamford Bridge dengan nuansa jauh lebih tenang dibanding masa jayanya bersama Chelsea.

Kali ini, ia hadir sebagai pelatih baru Benfica, namun harus menerima kekalahan tipis 0-1 dari The Blues pada laga Liga Champions, Selasa (30/9/2025).

Gol bunuh diri Richard Rios di babak pertama sudah cukup membawa kemenangan bagi Chelsea yang turun dengan skuat pelapis.

Baca Juga: Jose Mourinho Resmi Tangani Benfica hingga 2027 dengan Klausul Unik

Bagi Mourinho, ini menjadi kekalahan kedua dalam empat laga perdananya menukangi Benfica.

Momen paling mencolok dari sang “Special One” bukanlah selebrasi dramatis khasnya, melainkan ketika ia berlari ke pinggir lapangan untuk menenangkan suporter Benfica agar berhenti melempar benda ke lapangan.

Meski kalah, Mourinho tetap mendapat penghormatan dari publik Stamford Bridge.

Beberapa kali terdengar chant “Jose Mou-rin-ho” mengingatkan pada era keemasan saat ia mempersembahkan tiga gelar Liga Inggris dan empat trofi lainnya, rekor yang belum mampu disamai manajer Chelsea manapun.

Mourinho, yang kini berusia 62 tahun, membalas sapaan fans dengan lambaian tangan singkat, bahkan sempat mendapat sorakan meriah ketika membantu memungut bola cadangan di lapangan.

Kenangan kejayaan Mourinho di Chelsea dua dekade lalu kontras dengan suasana malam itu.

Usai membawa Porto juara Liga Champions 2004, Mourinho langsung menjadikan Chelsea kampiun Liga Inggris pertama kalinya dalam 50 tahun pada 2005, lalu mengulanginya setahun kemudian.

Ia sempat berpisah pada 2007, kembali dengan gelar liga ketiganya pada 2015, lalu melanjutkan karier ke Real Madrid, Manchester United, Tottenham Hotspur, AS Roma, hingga Fenerbahce. Kini ia kembali ke Portugal bersama Benfica.

Ditanya soal motivasi setelah kekalahan di Stamford Bridge, Mourinho menegaskan semangatnya tak luntur.

“Kalau saya menerima pekerjaan, itu karena saya suka menantang diri sendiri setiap hari. Saya sangat ingin memenangkan pertandingan berikutnya,” ujarnya.

Baca Juga: Benfica Resmi Tunjuk Jose Mourinho, Kontrak Sampai 2027

Mourinho menilai Benfica seharusnya bisa mendapat hasil lebih baik.

“Kami memulai dengan bagus, kami mengontrol permainan. Mungkin bukan peluang besar, tapi kami punya beberapa kesempatan,” katanya.

Sementara itu, pelatih Chelsea Enzo Maresca merasa lega timnya meraih kemenangan setelah serangkaian hasil buruk.

“Kadang kita perlu belajar menang dengan cara berbeda,” ucapnya, merujuk pada performa defensif Chelsea yang lebih solid meski bermain dengan 10 orang setelah Joao Pedro mendapat kartu merah.

Selanjutnya: Saham Emiten Sinar Mas Masih Bersinar

Menarik Dibaca: 7 Film Scam Penuh Trik Penipuan dari Beragam Genre




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×