kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok CPO Malaysia turun ke level terendah, harga bakal melambung?


Jumat, 10 Januari 2020 / 15:56 WIB
Stok CPO Malaysia turun ke level terendah, harga bakal melambung?


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Stok minyak kelapa sawit (CPO) Malaysia pada Desember 2019 turun ke level terendah dalam 27 bulan terakhir menjadi 2,01 juta ton.

Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Jumat (10/1), mengatakan, cadangan CPO Desember 2019 turun 11% ke level terendah sejak September 2017. Sementara survei Reuters memperkirakan, stok turun 8,5% menjadi 2,06 juta ton. 

Produksi Malaysia, produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia, pada Desember tahun lalu turun 13% menjadi 1,33 juta ton, terendah sejak Juni 2018. Sedang ekspor negeri jiran turun 0,7% jadi 1,4 juta ton. 

Baca Juga: Eksportir CPO tak terganggu gejolak geopolitik di Timur Tengah

"Ekspor lebih tinggi dari ekspektasi setelah pengiriman ke Turki, Mesir, dan Mozambik mengimbangi penurunan permintaan dari tiga pasar utama China, India, dan Uni Eropa," kata Analis Pasar CPO Sathia Varqa kepada Reuters.

Penurunan stok dan produksi karena musim kemarau serta penggunaan pupuk yang lebih rendah oleh produsen CPO terkemuka di Indonesia dan Malaysia pada awal tahun lalu telah mendorong harga minyak sawit melonjak lebih dari 45% sejak Oktober 2019, hingga melayang di atas RM 3.050 per ton, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. 

Tapi, kontrak CPO untuk pengiriman Maret 2020 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,7% menjadi RM 3.099 per ton di akhir sesi pagi hari ini. 

"Data MPOB dipandang sebagai bullish, karena itu mengkonfirmasi ekspektasi pasar akan produksi yang lebih lemah terhadap ekspor yang lebih kuat bahkan sebelum implementasi rencana biodiesel oleh Malaysia," ujar Sathia. 

Baca Juga: Harga Saham Emiten CPO Terkoreksi, Simak Rekomendasi Analis

Konsumsi domestik bakal meningkat karena Malaysia sudah meluncurkan program biodiesel berbasis kelapa sawit dengan campuran 20% alias B20 pada Januari 2020. Dengan harapan, bisa menyerap tambahan 500.000 ton CPO. 

Sementara impor minyak sawit Malaysia melesat 65% menjadi 123.029 ton. "Impor jauh lebih tinggi, mengingat ketatnya pasar," sebut Marcello Cultrera, Institutional Sales Manager Phillip Futures di Kuala Lumpur, ke Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×