kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok Minyak Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Naik


Rabu, 04 Mei 2022 / 13:25 WIB
Stok Minyak Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Naik


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak naik pada awal perdagangan Asia pada Rabu (4/5) setelah data industri menunjukkan penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat (AS). Ini meningkatkan kekhawatiran pasokan dan perlambatan permintaan dari importir utama China tersebut.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 89 sen, atau 0,9% menjadi US$ 105,86 per barel pada pukul 0223 GMT. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 97 sen atau 1% menjadi US$ 103,38 per barel.

Di Amerika Serikat (AS), stok minyak mentah dan bahan bakar turun pekan lalu, menurut sumber di pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API). Stok minyak mentah AS turun 3,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 29 April 2022, lebih dari perkiraan penurunan 800.000 barel dalam jajak pendapat Reuters.

"Laporan API membuat orang berhenti mengkhawatirkan sisi permintaan dan mulai mengkhawatirkan sisi penawaran lagi," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.

Baca Juga: Harga Emas Spot Melemah ke US$ 1.865,3 Per Ons Troi di Pagi Ini (4/5)

Selama sesi sebelumnya, kekhawatiran permintaan akibat penguncian atau lockdown berkepanjangan di China yang membatasi rencana perjalanan selama musim liburan Hari Buruh menyebabkan harga minyak turun lebih dari 2%.

Indeks manufaktur atau PMI manufaktur global berkontraksi pada April 2022 untuk pertama kalinya sejak Juni 2020, dengan penguncian China sebagai kontributor utama, sebut Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan.

"Gambaran besarnya jelas negatif untuk permintaan komoditas," katanya seperti dikutip Reuters.

Sementara kendala pasokan dapat membuat harga komoditas tetap tinggi untuk beberapa waktu. "Kami pikir permintaan yang lemah akan membebani sebagian besar harga akhir tahun ini dan pada tahun 2023," kata Bain.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2%, Tertekan Potensi Penguncian Lebih Luas di China




TERBARU

[X]
×